•32 kenyataan

2.2K 261 23
                                    

happyreading

percayalah, suatu hubungan yang di restui oleh pusatnya, akan terlihat indah meskipun ujian kehidupan nya tidak akan pernah ada habisnya.

~aku&gusrakha~

***

suasana sore hari terdengar menyapa salah satu seseorang yang kini tengah termenung menatap cahaya senja di atas awan sana. Angin nya yang sedikit sejuk nampak membawa dia dalam lamunan nya.

tak terasa, matanya mulai terpejam perlahan, dengan pikiran yang berkecamuk memikirkan semua yang menghampiri kepalanya. entah apa yang sedang seseorang itu pikirkan.

rakha, yang sudah meninggalkan ruangan dokter gilang beberapa menit yang lalu itu kini terdiam di sebuah taman rumah sakit di mana kini dirinya dan mala tengah di rawat.

mendengar suatu kenyataan yang pedih membuat dirinya tidak mampu untuk menemui dan memberitahukan kenyataan yang membuat siapa saja akan terhenyut hatinya.

ini semua seakan mimpi, mimpi yang begitu buruk sehingga rakha enggan untuk melanjutkan tidurnya kembali. Tapi kenyataannya ini semua memang nyata dan jelas di depan matanya. Ini bukan lah mimpi.

"bagaimana caranya aku bisa menyampaikan ini semua?"rakha berucap dengan nada yang perlahan terlihat frustasi, bahkan pria itu sepertinya kini lebih rapuh dari wanitanya.

"seterluka apa dia nanti? apakah aku bisa memberinya ketenangan? apakah aku bisa meyakinkan bahwa semua akan baik baik saja, meskipun kenyataannya ini benar-benar sedikit membuat dia akan kehilangan sebagian dari kepercayaan hidupnya,"

sungguh rakha di buat bingung oleh keadaan ini, di satu sisi dirinya juga turut hancur di sisi lain dia mulai khawatir jika ketakutan demi ketakutan yang menghampiri nya akan terjadi.

bukan, bukan dia malu dengan kondisi mala yang sekarang. Dia hanya takut jika mala akan memintanya untuk pergi meninggalkan nya di saat dia sudah tidak bisa apa apa lagi.

meskipun kenyataannya suatu saat nanti mala pasti akan kembali di fase dimana dirinya akan bisa berjalan lagi, tapi meskipun begitu rakha juga tidak tau kapan itu akan tiba.

rakha menghela napasnya berat, bahkan laki laki itu kini hanya bisa diam dengan kepala yang terus menunduk. sehingga saat rakha lama dengan situasi itu seseorang datang dan duduk di sampingnya.

merasakan kehadiran seseorang itu, rakha yang sedari tadi hanya terdiam dengan mata yang ia tutup dengan telapak tangannya yang bertumpu di atas pahanya kini, menatapnya seseorang yang berada di sampingnya.

seorang laki laki dengan kemeja sky blue, kaca mata putih yang slalu dia kenakan tentunya dengan jaz kebanggaan nya yang ia letakkan di sebelah lengannya adalah tak lain dokter yang tengah menangani mala saat ini.

dokter gilang, dokter yang cukup dengan umur kisaran yang tidak terlalu cukup tua itu adalah dirinya. Rakha hanya terdiam membuat situasi di sana sedikit lama dengan keheningan.

"saya sudah memberikan obat penenang untuk mala tadi, supaya dia sedikit tenang sekarang,"

mendengar seruan itu, rakha yang sedari tadi terdiam dan menatap lurus kedepan kini beralih menatap dokter yang kini berada tak jauh dari sampingnya.

"maksud dokter! istri saya sudah sadar?"tanya rakha memastikan.

dokter gilang menganggukkan kepalanya pelan, "iyaa, dia sudah sadar tapi sekarang dia sudah kembali tidur,"jawabnya dokter gilang padanya.

situasi seketika mendadak hening kembali sebelum dokter gilang melanjutkan pembicaraan nya.

"sebelum nya saya minta maaf, karna harus melakukan ini pada istri kamu rakha. Saya hanya tidak mau karna situasi nya yang sekarang mengganggu mental istri kamu,"

Aku&GusRakha(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang