• 17 pesantren?

2.5K 302 82
                                    

happyreading

***

gamis abaya hitam dengan hijab nya yang senada itu menatap bangunan yang bertuliskan Al-ikhlas, sebuah pondok pesantren yang sudah didirikan oleh amir syarif, ayah selaku dari suaminya yaitu rakha.

mala menatap beberapa orang di sampingnya, amara, arya, lea dan sherly, mereka mengangguk bersamaan membuat mala tersenyum tipis.

mala kembali melanjutkan perjalanan nya menuju di mana halima dan amir berada, amara mulai meneteskan air matanya, membuat arya merengkuh tubuh istrinya, amara tidak bisa membendung perasaan nya hari ini, dia begitu rapuh sekarang apa lagi saat melihat mala kini jauh dari dekapannya.

jauh untuk berjuang mendapatkan haknya kembali, hak sebagai istri dari laki laki yang sudah berhasil membuatnya jatuh cinta, amara terpaksa menyuruh mala untuk berjuang sendirian sekarang, berjuang untuk mensetarakan cintanya.

hanya saja amara ingin mala merasakan perjuangan rakha dulu, bukan bermaksud untuk membenci anak kandungnya sendiri, karna bagi amara, ini semua tidak adil jika mala berjuang dengan di bantunya oleh kedua sahabatnya.

iaa, dari kepulangan tepi danau itu, ketiga gadis itu menghampiri amara untuk meminta izin buat melakukan misinya, yaitu membantu mala membawa pulang rakha dari kehidupan sunyi nya, mendekatkan dirinya dengan rakha melalui sebagai murid santri di ponpes sana.

flashback on.

ketiga gadis itu saling tatap, sesekali menyikut salah satu tangan mereka, amara beserta arya itu hanya terdiam dengan raut wajah yang membingungkan, pasalnya mala memanggilnya untuk membicarakan hal yang begitu penting padanya.

"ini ada apa? kenapa kalian menyuruh kita untuk memberikan waktu, sebenarnya apa yang ingin kalian bicarakan,"mendapat pertanyaan dari amar alea gadis dengan gigi gingsulnya itu tersenyum dengan menampakkan deretan gigi putihnya.

"ehehehe... gini tante, emm,"

"lama banget lo jadi orang,"sherly mensahuti perkataan alea.

"kita mau minta izin, buat bantuin al tante,"lanjutnya sherly membuat amara mengerutkan keningnya.

"bantuin al? bantuin apa?"tanya amara yang belum mengerti.

"jadi gini tanten, kita ada niatan buat bantu mengembalikan ingatan rakha, tapi berhubung suami al ini adalah seorang gus,"

"yang dimana susah sekali untuk di dekati, maka mau tidak mau, kita harus menjadi santri di ponpes milik ayah gus rakha ini, atau bisa di katakan besan tanten,"penjelasan alea membuat mala dan sherly sontak kaget.

"WHAT, JADI KITA MASUK PESANTREN GITU?"keget mala dan sherly bersamaan, alea hanya mengangguk mengiyakan ucapan mereka.

"gak expec bakalan sejauh ini pikiran lo lea,"Sherly menggelengkan kepalanya pelan, dia benar benar syok di buatnya, pasalnya alea tidak memberitahukan rencananya.

"alea, lo yakin? apa dengan cara ini gus bisa ingat,"mala kembali membuka suara, membuat alea sedikit ragu untuk menjawabnya.

Aku&GusRakha(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang