'15 Terpuruknya mala

1.9K 182 12
                                    

Happyreading

***

Hari berganti hari, sudah tiga hari gadis dengan perban di sudut pelipisnya itu mengurung diri dalam kamarnya, kamar yang begitu sangat berantakan, bahkan benda yang berada di kamar itu berserakan tidak sesuai dengan tempatnya.

Gadis dengan set piyama pendeknya itu begitu terpuruk, kehidupannya seakan hancur tanpa sisa, tidak ada semangat untuk menjalankan hidupnya sekarang, yang ada hanyalah sebuah penyesalan yang slalu menghampirinya, mala mendudukinya lantai kamar tepat di ujung kasurnya, memeluknya kedua lututnya.

Tubuhnya mulai bergetar hebat, menangisinya dengan isakan yang menjadi, jika di saat dirinya seperti ini, ada sosok laki laki yang merengkuh tubuhnya untuk dia dekap dan memberikan nya ketenangan.

Tapi kali ini tidak, bahkan mala harus mulai terbiasa tanpa nya, entah sampai kapan! mala juga tidak tau, jika mala menangisi nya sesuatu, ada kedua tangan yang slalu membantu untuk menyekanya, tapi kedua tangan itu kini jauh darinya sekarang.

Jika yang biasa nya ada sebuah kata manis untuk di dengar, kini telinga itu seakan hening saat tidak bisa lagi mendengar nada suaranya.

Mala merindukan nya, merindukan semua yang ada pada laki laki yang sudah membuat dirinya jatuh cinta sekarang.

Laki laki itu sekarang jauh, bahkan tidak bisa untuk mala jamah dan sentuh, kejadian yang terjadi padanya, membuat mala kini harus merasakan perpisahan ini.

Apakah allah semarah itu padanya? bahkan di saat mala mulai menerima laki laki itu sebagai suaminya, dan mencintainya, kini mala harus merasakan ujian cinta seperti ini.

Hiks.. Hiks ..

"Gus, kamu tau?aku terpuruk, sangat terpuruk gus,"

"Kenapa harus sekarang penyesalan ini terjadi padaku, kenapa harus ini ujian cintaku yang sudah bisa menerima keberadaan mu di hidupku gus,"ucap mala di sela sela isakan tangisnya.

"Semarah itukah tuhan sama aku gus? Bahkan dia memberiku ujian cinta yang sama sekali tidak pernah terbelesit di pikiranku,"

"Apakah ini harga yang harus aku bayar setelah kamu berjuang untukku gus,"

"Apakah aku yang haris berjuang sendirian sekarang? Aku tidak sekuat dirimu gus,"isak tangis mala peccah, dengan bersamaan runtuhnya penguatan.

Mala benar benar menyesal sekarang, perpisahan yang terjadi membuat mala slalu di hantui rasa bersalah, baru saja dia berharap akan hidup bahagia dengan kekasih halal nya, tapi tuhan berkehendak lain, dia harus berjuang sendirian, berjuang untuk membawa suaminya, cintanya, semestanya, tulang rusuknya, kembali padanya.

Flashback on.

Di sebuah rumah sakit di kota jakarta, kedua manusia berbeda gender itu terkapar di atas brankarnya, arya beserta amara juga halima dan amir syarif, memasuki satu ruangan yang bertuliskan UGD.

"Bagaiman keadaan putri saya dok?"tanya amara pada dokter surya, dokter selaku kelurga kepercayaan keluarga mala.

"Mala baik baik saja, dia cuman luka kecil di kepalanya, "jawab surya membuat ke empat paruh baya itu mengucap syukur dan bernafas lega.

"Tapi-,"

"Tapi apa dok?"tanya arya pada surya.

"Tapi rakha mengalami sedikit benturan yang cukup keras di kepalanya, saya juga tidak bisa pastikan kapan dia akan sadar,"

Degh!

Penuturan dokter surya sontak saja membuat ke empat paruh baya itu kaget, halima selaku ibu kandungnya menangis, membuat amara memeluknya, merasa bersalah yang di rasakan amara.

Aku&GusRakha(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang