°16 Mala

2.4K 306 76
                                    

happyreading

***

terpaan angin membawa beberapa anak rambut dari gadis yang termenung sendiri di taman dekat danau, mala, gadis yang begitu terpuruk akan hal yang sudah menimpa di kehidupannya itu menduduki kursi di bawah pohon rindang yang besar.

mala menatap lurus kedepan, tatapan kosong menghampiri dirinya dan jiwanya, tak terasa air matanya luruh perlahan membasahi pipi nya.

ini adalah hari kelima mala hidup tanpa raganya, yaitu rakha, laki laki yang bergelar suami yang sudah gadis itu cintai, dia seakan merasa ini semua adalah mimpi, mimpi buruk yang dia alami dalam tidurnya.

namun nyatanya ini semua nyata, bahkan dia juga tidak menyangka akan ujian cintanya yang seperti ini, yang tuhan berikan untuknya.

"apa kabar gus,"mala bergumam dengan tangan yang menyentuh kalung dengan liontin sepasang cincin di lehernya.

"bagaimana kehidupan kamu disana tanpa aku? apakah kamu bahagia?"

"jika yang biasanya kamu tidak bisa jauh dariku, bahkan kini kamu bisa hidup tanpa aku beberapa hari,"

"jika yang biasanya sholatmu ada makmum seorang gadis di belakangmu, kini kamu melakukan sholat itu sendirian dalam kamarmu,"

"aku rindu gus, bahkan sangat, bahkan kejadian ini mampu membuatku tidak semangat dalam menjalankan hari hariku,"

"hari hari yang biasanya aku lakukan tanpamu aku bisa melakukannya, kini seakan aku tidak bisa,"

"aku harus apa gus, aku benar benar tersiksa dengan semua ini,"isak tangis mala peccah, dia benar benar terpuruk hari itu, bahkan detik detik kepulangan rakha dari rumah sakit itu, rakha seakan membawa raganya pergi dari sana .

Flashback on.

tiga hari sebelum kepulangan rakha dari rumah sakit itu, membuat mala sedikit antusias untuk mendatangi rumah sakit dimana rakha di rawat.

gadis itu masih mengira jika itu hanyalah mimpi, atau akal akalan suaminya untuk menjahilinya, setelah melakukan perjalanan dari rumah menuju rumah sakit itu, kini mala beserta arya juga amara berjalan di mana ruang rawat rakha berada.

senyum di bibir ranumnya terlihat saat mendapatkan rakha yang sudah seperti tampak pulih, dan bersiap untuk pulang .

mala perlahan berjalan menuju ke arah dimana rakha berada, laki laki dengan baju santainya yang di padukan celana training itu menatap mala sekilas lalu menundukkan pandangannya .

keempat paruh baya itu meninggalkan keduanya di sana, memberinya sedikit ruang untuk keduanya, keheningan yang terjadi di sana.

membuat mala tak melepaskan pandangannya untuk tidak menatap wajah rakha dalam, matanya mulai berkaca-kaca, dia sudah benar benar mencintai laki laki di hadapannya itu.

"apa kabar gus, gimana keadaan kamu sekarang?"tanya mala dengan setia menatap wajah laki laki itu.

"saya baik, dan terima kasih sudah mau peduli terhadap saya,"mala tersenyum saat mendengar jawaban dari laki laki itu.

Aku&GusRakha(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang