•23 pergi

2.9K 393 94
                                    

happyreading

***

Di sebuah jalan yang tidak begitu besar, seorang gadis dengan gamis berwarnakan navy itu menelusuri jalanan yang masih gelap, waktu memang belum sepenuhnya pagi, karna memang mau menjelang subuh.

basmalah nigista, gadis yang sudah tuhan uji melalui rumah tangganya, itu adalah dia, ketidak kuatan mala akan ujian ini membuat mala menyerah sekarang, gadis yang begitu terpuruk saat mengingat bahwa perjuangan dirinya untuk membuat suaminya itu jatuh cinta lagi terhadap nya, ternyata sia sia.

mala terpaksa meninggalkan ponpes itu tanpa sepengetahuan siapapun, setelah menyelesaikan sholat malamnya, keputusan nya untuk meninggalkan tempat itu adalah jalan satu-satunya yang terbelesit di pikiran mala sekarang.

dia juga sudah mengikhlaskan semuanya jika memang ini yang sudah menjadi takdir kehidupannya, tapi tidak menutup kemungkinan mala seakan terasa berat untuk menerima semua ini, apakah mala sudah benar benar di titik yang begitu dalam mencintai Rakha sekarang.

langkah kaki yang di iringi setiap air mata yang terus mengalir, membuat tubuh mala seakan tidak kuat memopah tubuhnya sendiri, mala menjatuhkan tubuhnya di trotoar jalan sana.

"Abii, umi, al mau pulang, al udah gak bisa lanjutin perjuangan ini,"teriaknya mala kencang dengan bersamaan dengan turunnya hujan yang begitu deras.

hiks .. hiks.. hiks..

"al harus kemana sekarang? al malu sama kalian, karna al gagal buat bawa pulang suami al umi, abii,"isak tangis mala makin pecah.

bahkan sepertinya bumi juga turut merasakan apa yang gadis itu rasakan sekarang, jatuh cinta sedalam dalamnya di saat kita tidak di anggap memanglah menyakitkan, memang benar adanya apa kata pepatah, hukum alam itu nyata nya ada, dan berlaku untuk semua orang tanpa melihat status nya.

mala terus menangis, dengan meringkuk tubuhnya di bawah guyuran air hujan yang semakin deras dan dingin, tubuhnya mulai terasa menggigil, apakah mala melupakan sesuatu pada tentang dirinya?

Di sisi lain, rakha yang sudah siap dengan baju rapih nya itu menatap kosong pada air hujan di balik jendela kamarnya, kejadian tadi malam membuat rakha banyak diam dan slalu memikirkannya.

perasaan nya mulai di ambangi rasa ke khawatiran, gelisah tak menentu mulai terasa di hatinya, dia benar benar merasa bersalah pada gadis itu.

"kenapa aku tidak bisa mengingat apapun lagi setelah itu, dan kenapa harus ini yang aku alami,"gumam rakha dengan sendirinya, dengan setia menatap guyuran hujan itu.

"karna amnesiaku, aku menyakiti perasaan seseorang sekarang, seseorang yang tak lain adalah yang slalu menganggap dia adalah istriku,"lanjutannya rakha dengan tangan yang perlahan ia julurkan untuk menadah air hujan.

rakha mulai menutup kedua matanya, mencoba untuk memberinya ketenangan dalam hatinya, perlahan bayangan hitam putih itu bermunculan, dengan suara yang rakha tidak ketahui itu siapa, suara yang tidak begitu asing, seperti suara dirinya sendiri.

kedatangan saya kesini ingin mengajakmu ber ta'aruf.

aku mencintaimu humaira.

Bismillahirohmanirahim, Ankahtuka wa zawwajtuka makhtubataka binti (basmalah nigista) alal mahri (16 Dirham serta perangkat alat sholat) hallan.

Qabiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkur wa radhiitu bihi, wallahu waliyu taufiq.

Aku&GusRakha(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang