•19 my story?

2.7K 332 85
                                    

happyreading

***

terpaan angin menyapa permukaan kulit dari wajah gadis yang tengah duduk di halaman rumahnya, gadis dengan gamis berwarnakan peace itu menikmatinya pemandangan di atas sana.

langit yang hitam di iringi satu bulan dengan beberapa bintang di awan sana itu seakan membuat susana hati gadis itu sedikit tenang, waktu Maghrib sudah tiba beberapa menit yang lalu.

mala yang belum terbiasa akan situasi ini hanya mampu diam dan menyendiri, sungguh mala begitu bingung untuk memulai semua ini dari mana? bahkan saat melihat rakha yang begitu bersikeras menolak dirinya akan kehadiran dalam hidupnya, seakan membuat mala patah semangat di buatnya.

mala menghela napasnya berat, dia benar benar tidak menemukan jalan keluarnya, "aku bingung ya allah, aku harus memulai semua ini dari mana?"mala menunduk, bergumam dengan sendirinya dengan perasaan gelisah.

situasi kembali hening, hingga tak terasa mala yang sedari tadi menunduk kini mendongakkan kepalanya saat ada yang mengelus punggungnya dari belakang.

seseorang itu tersenyum manis lalu ikut menduduki bangku yang sama di sana.

"aku tau perasaan kak al gimana! tapi kak al harus ingat tujuan kak ke sini untuk apa, jadi jangan patah semangat yaa,"

"apapun perlakuan gus atau ucapannya, jangan pernah di masukkan ke dalam hati, karna orang amnesia, akan bisa merubah cara berpikirnya bahkan sekalipun perilakunya,"

"apa lagi, gus rakha kan juga seseorang yang sedikit paham ilmu agama, jadi dia hanya tidak mau kalian berada di jalan yang sedikit allah tak sukai, karna gus mengira jika dirinya masih lajang,"Aisyah terus berbicara, membuat mala hanya bisa mendengarnya.

"bagi kakak, kak al adalah istrinya, tapi bagi gus kakak masih bukan mahramnya, tanpa Aisyah perjelas, pasti kakak paham maksud dari perkataan aku,"imbuh aisyah pada mala.

"aku cuman bingung, untuk memulai semua ini dari mana, apa lagi aku tidak mempunyai banyak pengalaman untuk mengejar cinta seseorang,"balasnya mala membuat Aisyah tersenyum.

"justru itu, jadikan ini semua sebagai pengalaman kak al dalam berjuang untuk yang pertama kalinya, karna setiap manusia akan memiliki cerita tersendiri di kehidupannya,"

"ada yang memiliki kisah, di mana perempuan lebih dulu yang menyukainya, ada juga yang saling cinta, ada juga yang obses, semua punya alur tersendiri dengan mereka yang menjadi peran tokoh utamanya, layaknya kak al dan gus,"

"Aisyah yakin banget, jika gus tidak mengalami kejadian ini semua, sudah aku pastikan kalian akan hidup bahagia, apa lagi jika gus tau, bahwa kak al sudah mencintai nya sekarang,"penuturan aisyah membuat mala kini menatapnya bingung.

"kamu tau?"gamis dengan warna abu abu itu mengangguk diiringi senyum manisnya, mala semakin di buat heran apakah laki laki itu menceritakan semuanya pada gadis di sampingnya ini tentang kisah rumah tangganya.

"aku tau, dan aku tau bukan karna gus yang menceritakan semuanya padaku,"

"aku sudah tau kisah kalian dari salah satu buku ini, buku yang sudah gus simpan di kamarnya waktu itu, maaf jika karna rasa penasaranku, membuatku sedikit lancang, dan membacanya cerita privasi kalian berdua tanpa sepengetahuan kalian,"jawab Aisyah dengan menyerahkan satu buah buku dengan sampul hitam yang bertuliskan my story.

mala menatapnya aisya dengan tatapan bertanya, membuat aisyah menganggukkan kepalanya pelan saat aisyah paham dengan gurat wajah mala itu.
perlahan tangan mala terangkat untuk mengambilnya buku itu, membuat Aisyah menyerahkannya dengan sepenuh hatinya.

Aku&GusRakha(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang