• 29 cerita mereka

3.1K 343 53
                                    

happyreading

***

بسم الله الرحمن الرحيم


cahaya rembulan memasuki celah celah korden jendela di sebuah kamar yang berada di kota bali itu, dengan pasangan suami istri yang baru saja menikmati nya malam indah untuk yang pertama kalinya.

waktu memang belum sepenuhnya pagi dan belum menjelang shubuh, akan tetapi seseorang di sana yang sudah terbiasa bangun di malam hari mulai membuka kedua matanya samar samar.

mencoba untuk mengembalikan kesadaran kedua matanya, sepenuhnya. "Alhamdulillah, terima kasih ya allah, karna engkau masih mau memberikan ku kesempatan untuk melanjutkan kehidupan di muka bumi mu ini,"gumam rakha dengan sendirinya.

mata yang sedari tadi menatap lurus keatas, kini beralih menatap seseorang yang kini tengah tidur begitu pulas di sampingnya. seutas senyum terlihat saat melihat gadis wajah teduh wajah nya yang masih menutup kedua matanya.

tangannya yang besar mulai terangkat untuk mengelusnya lembut kepala mala, bahkan dia belai lembut pipinya yang chubby itu, "terima kasih atas malam ini, kamu pasti capek yaa?"

"maaf yaa, aku tidak akan membangunkanmu untuk ikut sholat malam kali ini, tapi aku akan membangunkan mu untuk sholat shubuh aja nanti,"gumam rakha dengan mata yang setia menatap wajah mala.

setelah mengatakan hal itu, dengan rakha yang sudah memberinya satu ciuman di kening istrinya, membuat rakha kini perlahan mulai beranjak bangun dari atas kasur menuju kamar mandi di dalam kamar sana.

berniat untuk membersihkan tubuhnya untuk melakukan sholat sepertigaan malam.

beberapa menit kemudian, laki laki dengan penampilan yang sudah rapi dan bersih itu kini berdirinya di atas sajadah sana, memulainya sholat malam yang hanya berisikan dua rokaat di dalamnya.

kejadian itu terus berjalan, hingga tak terasa mala yang sedari tadi tidur perlahan menggeliatkan tubuhnya pelan, dengan kedua mata yang mulai terbuka samar samar.

mala mengerjapkan matanya beberapa kali, berusaha untuk mengumpulkan nyawa dan kesadarannya yang belum sepenuhnya terkumpul.

mala yang belum sepenuhnya sadar, kini berbalik arah untuk menghadap sisi lain kamar nya. perlahan senyum di bibir ranum nya terlihat saat kedua matanya itu melihat seseorang yang sudah menjadi suaminya ini, kini tengah melakukan sholat di sana.

dia begitu kagum, bahkan sepertinya sudah benar benar sangat mencintai nya, dia berbeda dari laki laki yang sudah ia temui selama dia hidup. dia adalah laki laki yang sepertinya jarang sekali meninggalkan sholat malamnya.

meskipun keadaan dirinya yang sepertinya terkadang kelelahan karna suatu pekerjaan, tapi dia tidak ada niatan untuk meninggalkan nya.

"Tidak salah, jika ummi bersikeras memaksaku untuk menerima ajakanmu dulu gus. ternyata apa yang di bilang ummi itu benar, kamu sempurna dalam agama,"gumam mala dengan mata yang setia menatap laki laki dengan pakaian serba putihnya.

"Dan aku sadar, terkadang pilihan orang tua itu tidak selama nya tidak baik dan tidak benar, bahkan dari yang awal berniat ingin menjodohkan, berakhir dengan kamu yang lebih dulu mengajakku untuk hidup bersamamu,"

"sebagai seorang istri, sekaligus teman hidupku untuk berkeluh kesah. dengan kamu yang begitu sabar untuk menerima setiap perlakuan ku terhadapmu dulu, tanpa ada kata yang menyakiti perasaanku dengan perkataan mu,"

"bahkan untuk memanggil namaku dan menegurku saja. kamu slalu bernada lembut terhadap ku gus, tidak salah jika waktu itu allah menjauhimu dari seorang wanita yang tidak menghargai mu dulu. meskipun hanya sebentar tapi bagiku itu terasa lama,"

Aku&GusRakha(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang