•22 akhir?

2.7K 344 79
                                    

happyreading

***

tepat di jam sepertigaan malam, di sudut ruangan ada seseorang yang baru saja menyelesaikan tugasnya di malam hari, tahajjud, istikharah sudah gadis itu lakukan malam ini, sholat malam yang diiringi buliran bening yang setia menjalar di pipinya.

apa yang membuat gadis itu sangat bersedih malam ini, sehingga kini dirinya mengadu kepada penciptanya, menumpahkan semua ketakutan hatinya yang perlahan mulai menghampiri.

"kenapa hal itu harus terjadi,"mala mulai terisak, saat mengingat kebodohan yang sudah mala lakukan pada waktu itu.

kebodohan di mana membuat dirinya perlahan menimbulkan rasa ke khawatiran dalam dirinya, apa lagi saat mengingat percakapan keduanya tadi malam, yang membuat mala kembali mengingat ucapannya sendiri pada waktu itu.

flashback on.

bibir ranum itu terus mengembang, saat melihat laki laki itu memanggilnya dengan sebutan humaira, panggilan yang sudah lama mala rindukan.

"Gus, apakah gus sudah mulai mengingatnya?"mala bertanya, membuat rakha hanya terdiam, tanpa ada niatan membalasnya pertanyaan gadis itu.

laki laki itu berjalan dimana mala berada, perlahan tapi pasti rakha mendudukinya kursi besi yang sama, "apa boleh saya duduk di sini?"tanya rakha yang di anggukin mala.

melihat jawaban itu membuat rakha sedikit tersenyum, "terima kasih,"lanjutnya.

seketika situasi itu hening, dengan rakha yang setia pada posisinya yaitu menunduk, dengan tangan yang bertumpu di kedua pahanya, berbeda dengan mala yang kini setia menatap laki laki itu.

wajah yang masih sama, bahkan mala begitu terpaku saat melihat rakha dengan penampilan seperti ini, kemeja putih yang di padukan kain sarung hitam sebagai pelengkapnya.

rakha memang sudah terbiasa memakai pakaian seperti itu, entah kenapa jika mala melihat rakha dengan kemeja putih, laki laki itu seakan bertambah kali lipat kadar ketampanannya.

rakha yang mulai tampak canggung berdehem, saat dia sadar, wanita itu terus menatapnya, meskipun mereka sudah sah menjadi suami istri, namun tidak menutup kemungkinan rakha selalu di ambangi rasa was was, karna amnesianya.

apa lagi dia juga masih ragu untuk menganggap pernikahan itu nyata, apa lagi berduan dengan yang bukan mahramnya adalah hal yang tidak di perbolehkan, karna ketiganya adalah setan.

Author: (yang nulis sama yang baca ya gus setannya)😂

"ekhem, kenapa kamu menatap saya seperti itu Al,"tanya rakha pelan tapi masih mampu di dengar oleh gadis itu.

mala mulai senang saat melihat laki laki itu memanggilnya dengan sebutan itu, sebutan yang sudah menjadi hal biasa bagi orang yang sudah mengenal nya.

tapi entahlah, mala seakan merasa suasana yang berbeda jika laki laki itu yang memanggilnya, terkesan panggilan yang biasa saja tapi bahagianya setinggi langit.

"Gus, apakah gus percaya bahwa ada ciptaan tuhan yang hampir mencapai batas sempurna?"bukannya menjawab pertanyaan, mala malah berbalik tanya.

"Ada, dia yang mencintai dirinya sendiri, dan yang slalu bersyukur atas apa yang allah berikan untuknya,"jawabnya tanpa merubah posisinya yaitu menunduk.

"jika seseorang itu bukanlah diri kita sendiri, melainkan orang lain bagaimana gus?"tanya mala lagi padanya.

"Percaya, dia yang berhasil membuat seseorang itu jatuh cinta sedalam dalamnya, yaitu pasangannya sendiri, seseorang yang sudah allah takdirkan untuk dia,"

Aku&GusRakha(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang