1. Meet

543 35 0
                                    

Suara tembakan bersahut-sahutan, banyak orang terkapar di lantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara tembakan bersahut-sahutan, banyak orang terkapar di lantai. Seorang remaja lelaki tanpa gentar menghantam semua orang yang memegang senapan. Meskipun ia tidak menggunakan alat bantu apapun selain mengandalkan fisiknya, semua orang yang disana berhasil ia tumbangkan.

Dia berdecih lalu mengusap sudut bibirnya yang sedikit robek karna sempat terhantam oleh senapan yang di pakai untuk memukul oleh musuhnya. "Thank's for today, good bye", ujar nya sambil tertawa meledek. Dia membobol berangkas perusahaan ilegal itu dan membawa nya ke mobil yang terparkir di depan gedung perusahaan. Misinya hari ini meluluhlantahkan perusahaan yang mengekspor senjata api ilegal.

Pekerjaan nya memang terlihat seperti pihak penegak keamanan namun nyatanya dia adalah pekerja kotor yang di bayar oleh pemerintah. Tentu saja pemerintah tidak ingin tangan nya kotor untuk mempertahankan citranya di depan masyarakat. Disinilah peran nya di butuhkan awal nya perjanjian kerja dengan pemerintah hanya membantu menangkap pelaku kejahatan ilegal namun dengan adanya dia sebagai anak angkat dari ketua gangster kesepakatan jadi di ubah. Geng nya mendapatkan uang 80% kekayaan perusahaan ilegal dan 20% untuk pemerintah serta ia mengirim tersangka ke pihak pemerintah untuk di penjara.

"Shaka", panggil seseorang, ia pun menoleh kebelakang. Disana ia melihat ayahnya sang ketua geng bersama walikota di daerah tersebut. "Nih minum, nak", ujar ayahnya itu memberikan minuman isotonik untuk anak kesayangan nya.

"Makasih yah, tau aja shaka lagi haus", katanya sambil menyengir.

"Udah beres", tanya ayahnya.

"Seperti biasa", jawabnya sambil tersenyum miring. "20% besok di kirim, mau di hitung dulu ya om", lanjutnya memberi tahu walikota.

"Ayah udah bilang panggil para pejabat itu pak", tegur sang ayah, Arshaka hanya tertawa kecil sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.

"Terimakasih banyak, saya mau langsung lapor ke pusat. Uang nya kirim nanti juga gak masalah kok pak, yang penting tersangkanya udah dapat. Kalau begitu saya dan para polisi pamit terlebih dahulu", ujar walikota yang langsung di iyakan oleh mereka berdua.

"Bos, mobil udah siap", tangan kanan ayahnya pun datang sambil membawa handuk dan juga jaket milik Arshaka.

"Ayah sama om duluan aja, Shaka mau jalan-jalan sebentar. Bye-bye", ujar nya lalu mengambil handuk serta jaket yang di bawa oleh tangan kanan ayahnya. Tanpa mendengar persetujuan dari ayahnya Arshakalangsung ngacir entah kemana. Ayahnya hanya bisa menghembuskan nafasnya panjang, pusing dengan kelakuan anak semata wayangnya itu. Ia pun langsung menaiki mobil dan pulang ke rumah karna ia tahu anaknya itu pasti akan pulang larut malam.

∆∆∆∆

Disisi lain Arshaka sedang menikmati udara malam hari sambil berjalan santai. Ia mampir sebentar ke apotek langganan nya untuk membeli obat dan plester luka. Setelah itu dia kembali melanjutkan perjalanannya, tujuannya malam ini adalah makanan kaki lima di tempat favoritnya. Ini anak suka laperan gitu apalagi kalau habis nyelesain misi pasti langsung makan banyak.

THE TWINS [BxB] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang