19. Karyawisata³

166 13 0
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi, para murid berkumpul di pelataran villa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi, para murid berkumpul di pelataran villa. Hari ini waktunya mereka mengexplore semua sumber daya alam dan juga belajar cara pemanfaatan nya di bantu dengan warga setempat. Savian Aksa kebagian menjadi Florist di kebun bunga sedangkan Arshaka Kevlar membantu para nelayan menangkap hewan laut sebagai penghasilan utama warga disana.

Savian dan Aksa sudah bersiap-siap ke kebun bunga, karna Aksa berpakaian rapuh hari ini jadi ibu-ibu disana menunjuk Aksa sebagai seller yang menarik perhatian pelanggan dan turis. Savian bertugas merangkai bunga bersama ibu-ibu lainnya. Sebenarnya Savian tidak pernah merangkai bunga namun melihat nya berusaha sekeras itu untuk merangkai satu bucket Aksa tersenyum bangga padanya.

"Adek, bunga nya jangan di pegang ya nanti kelopaknya gak cantik lagi. Pegang tangkai nya pelan tapi kasih tenaga dikit, kaya gini nih", salah satu ibu-ibu yang ada disana mencontohkan langsung kepada Savian. Dia pun mengangguk mengerti, lalu dia praktekan sendiri.

"Ibu, ini yang kosong isi apa yah?", tanya Savian sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal. Jangan lupa cengiran khas nya yang menampilkan gigi kelincinya itu membuat sebagian ibu-ibu disana gemas di buatnya. Pasal nya Savian itu terlihat garang dan lagi tinggi tapi sifat nya sangat lembut.

"Itu bisa diisi daun dek atau bunga yang kecil, coba deh nanti hasil nya jadi kaya gini", salah satu ibu-ibu disana menunjukkan hasil karyanya. Mata Savian langsung berbinar-binar, dia sangat kagum melihat hasil rangkaian bunga di vas di buat oleh para senior disana.

"Nah kamu bisa coba sendiri sekarang, tapi buat bucket yah. Kamu pasti bisa, liat tuh temen kamu udah banyak jual Bucket bunga sebentar lagi bucket nya habis", Savian mengangguk semangat.

"Bu aku boleh kan nanti bawa satu bucket? Buat temen aku", kata Savian semua ibu-ibu disana tertawa.

"Temen apa temen?", tanya mereka menggoda Savian.

"Anu hehehe", Savian kembali menampilkan cengirannya. "Sebenarnya pacar bu", lanjut nya malu-malu.

"Duh jangan-jangan pacar kamu yang di depan itu ya?", tanya salah satu ibu-ibu itu sambil menatapnya menggoda. Aduh Savian mah jadi sasaran ibu-ibu nih buat di godain.

Savian terkekeh pelan, "iya bu, aduh saya malu", ujar nya lalu menutupi wajahnya. Banyak sekali yang gemas dengan tingkahnya apalagi saat salting, Savian tuh lucu banget.

Dilain sisi Aksa tersenyum melihat Savian yang tertawa dan juga bersenda gurau bersama ibu-ibu di dalam. Rasanya Savian sudah banyak berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Senang melihat Savian penuh tawa di banding melihat nya berakting galak tapi sebenarnya dia menyimpan sesuatu yang menyakitkan. Ia bersyukur masih punya saudara yang bisa di percaya dan ayah yang bisa diandalkan, sedangkan Savian harus menjadi tameng bagi adik perempuan nya seorang diri. Ingin sekali Aksa memeluk adik pacar nya itu dengan erat agar melupakan orangtua mereka dan berbaikan dengan kakak nya.

THE TWINS [BxB] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang