22. Upin Ipin Apin

196 10 4
                                    

Setelah banyak hal yang di lalui oleh si kembar kini mereka mendapatkan satu beban lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah banyak hal yang di lalui oleh si kembar kini mereka mendapatkan satu beban lagi. Masih ingat dengan seorang lelaki yang di tinggal karna gak bisa ngejar taxi yang supir nya alumni racing? That's Gavin Rajenpati yang entah kenapa tiba-tiba pindah ke SMA Harsa dan alhasil di omelin Arshaka. Ya gimana gak di sidang sama Arshaka orang udah semester dua kelas 12 dia malah pindah sekolah. Orang gila emang.

"Gue tanya bener-bener kenapa lo malah pindah sekolah?", tanya Arshaka menatap Gavin dengan nyalang. Yang di tatap malah sibuk say Hi ke ciwi-ciwi yang lewat di depan mereka. "Kalau habis ini mata lo gue colok pakai linggis jangan marah ya", lanjut Arshaka yang sudah muak dengan kelakuan sahabat nya itu.

Gavin berdecih pelan, "emang salah apa gue pindah sekolah? Gue cuma mau sekolah sama sahabat gue doang. Letak kesalahan nya di mana bjir?!", ujar Gavin tidak terima. "Salahkah gue mau satu sekolah sama sahabat gue? Lo tau gak si ka, gue kira selama ini hubungan kita special ternyata kita cuma sebatas pelarian satu sama lain ya. Cukup tau gue ka, sesek banget dada gue fak", lanjut nya sambil memukul dadanya dan berpura-pura sedih. Drama banget anaknya.

"Oh gitu dada lo sesek? Sini gue bantu biar jantung lo gak berdetak lagi kan enak udah gak sesek", kata Arshaka dengan tampang khawatir yang di buat-buat. "Jawab yang bener atau motor kebanggaan lo itu gue rongsokin", Ancam Arshaka. Gavin langsung menjauh dari Arshaka agar tidak terlena hantaman maut.

"Gue pindah kesini biar kita bisa bikin circle anjir! Upin Ipin Apin!", kali ini. Gavin serius dengan perkataan nya, dia juga menunjuk Arshaka saat menyebutkan upin menunjuk Aksa saat menyebut ipin dan menunjuk diri sendiri sebagai Apin.

"Gak penting banget(?)", Arshaka langsung bingung bukan main. Sebenarnya apa yang ada di otak Gavin sampai bisa terpikirkan hal seperti itu? Arshaka tau Gavin itu anak nya susah di tebak tapi ya gak sampai segini nya juga kali.

"Udah lah bang, mungkin Gavin emang gak mau jauh aja dari abang. Orang mana yang gak rindu sahabatnya yang ilang tanpa kabar selama beberapa tahun", ujar Aksa yang kasian melihat Gavin di sidang oleh Arshaka.

"Bener kata adek lo! Gue kangen banget anjir pengen peluk lo pengen cium lo sahabat gue paling ganteng, jagoan, kemayu. Sayang banget gue sama lo Aksa, makasih udah mau ngertiin gue", Gavin menyetujui perkataan Aksa dengan cepat lalu memeluk Aksa karna satu-satunya orang yang bisa bikin Arshaka diam saat ini hanyalah Aksa sangat adik. Karna gemas dengan adik sahabat nya itu Gavin ingin mencium pipi Aksa namun tiba-tiba saja ada tangan besar yang menampar wajahnya.

"Berani-berani nya lo mau cium cowo gue?! Siapa lo?", tanya Savian ngegas, hampir aja meleduk.

"Bangsat sakit banget", umpat Gavin lalu mengusap wajahnya yang di tampar itu. "Shaka liat anjir dia mukul gue cepetan pukul balik Shaka! Muka gue sakit banget", adunya pada Arshaka namun ketika dia menoleh ke arah Arshaka di belakang sahabat nya itu sudah ada seorang lelaki tinggi yang menatap nya tajam sampai rasanya badan nya bolong-bolong saking tajem tu tatapan. Arshaka menahan tawa nya ketika melihat Gavin shock, tanpa menyadari adanya Kevlar di belakang nya.

THE TWINS [BxB] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang