6. Terbongkar

333 24 2
                                    

Arshaka tertawa kencang karna dirinya tiba-tiba saja di seret oleh dua orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arshaka tertawa kencang karna dirinya tiba-tiba saja di seret oleh dua orang. Dia di bawa ke belakang gedung olahraga, Arshaka senang saja karna akhirnya punya kegiatan baru. Apa kegiatan nya? Tentu saja baku hantam. Ia yakin akan bergelud dengan seseorang, apakah ini keseharian Aksa? Berani juga adiknya itu. Arshaka menghempaskan tangan yang memegangi bahu nya dengan erat itu lalu merapihkan seragam nya yang berantakan karna diseret tiba-tiba.

"Mau apa lo?", tanya Arshaka menantang orang di depan nya. Dia tau orang itu adalah orang yang tadi mengisyaratkan bahwa dirinya akan mati hari ini di tangan orang di depannya.

"Wow, liat siapa yang nanya guys", semua orang tertawa saat orang di depannya mengucapkan kalimat itu. Arshaka menaikkan alisnya sebelah, bingung dengan situasi ini. "Seorang Aksa tiba-tiba berubah? Padahal cuma gak masuk seminggu lo udah berani ya?!", lanjutnya sambil mendorong bahu Arshaka dengan tangannya lumayan keras. Yang di dorong justru diam di tempat tanpa terhuyung. Arshaka menepis tangan orang di depannya dengan tatapan tidak suka.

"Apa mau lo, hah?", tanya Arshaka menaikkan sedikit oktaf suaranya.

"Liat guys, dia berani banget sekarang", orang itu tertawa meledek. "Jangan pura-pura bego, masalah kita belum selesai", lanjutnya.

"Vian, udah hajar aja", celetuk salah satu dari keempat antek-anteknya.

"Seorang Savian gak mungkin kalah sama pecundang kaya dia", sahut antek-antek yang lain.

"Hajar? Lo hajar gue?", Arshaka tertawa. "Maju cepetan, semuanya", lanjutnya sambil tersenyum miring.

Sedetik itu juga pukulan melayang ke arahnya namun ia bisa menghindar dan membalas pukulan tersebut. Satu orang tumbang, melihat satu orang telah tumbang yang lain nya langsung menyerbu Arshaka namun tetap saja dia bisa menghalau itu semua. Savian terheran-heran kenapa tiba-tiba orang di depannya sangat kuat bahkan tidak takut dengan nya lagi.

Kesal karna tidak ada yang bisa menghajar orang itu akhirnya Savian turun tangan, dia melayangkan tinjunya ke Arshaka namun tinju tersebut di tangkap dengan cepat. Arshaka tersenyum miring, meremehkan. "Cuma segitu kemampuan lo?", tanya Arshaka yang memancing kemarahan seseorang Savian terpancing.

Savian membabi buta, dia melayangkan tinjuan dan tendangannya namun tidak ada yang berhasil. Melihat Savian yang gigih menghajarnya, Arshaka rasa ini sudah membosankan dia dengan cepat berlari ke tembok dan kaki nya menginjak pipa lalu berputar serta melayangkan tendangan ke Savian. Karna gerakan tersebut terlalu cepat Savian tidak bisa menghindar dan Wajahnya terkena tendangan itu.

"Sialan lo! Kenapa lo jadi kuat gini hah?!", Savian tentu saja tidak terima atas kekalahan ini.

"Why? Lo malu? Emang gue gak boleh kuat? Lagi pula apa masalah lo sama gue  gila ya lo", ujar Arshaka tidak percaya. Bisa-bisanya Aksa menerima perlakuan ini tiap hari, pantas saja adiknya itu tidak kuat. Arshaka menoleh ke arah jendela lantai 2, dia merasakan tatapan yang sangat menusuk dari sana. Ia mendapati lelaki yang tadi ia temui di depan kelas sedang menatapnya dalam diam. Arshaka tidak melepaskan tatapannya pada lelaki itu, mereka hanyut dalam pikiran masing-masing.

THE TWINS [BxB] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang