Arshaka mengirim pimpinan Digra Corp dengan aman sentosa ke dalam sel tahanan. Dia juga langsung berbicara pada pihak kepolisian sesuai dengan permintaan dari pria tersebut, tidak lupa juga Arshaka menambahkan pernyataan untuk meringankan hukuman pria tersebut dengan beberapa pertimbangan. Jaksa yang berhadapan dengan nya tadi sangat tidak setuju namun keputusan ada di tangan pemerintah.
"Dasar gak tau diri, mending kamu sekolah aja yang bener sana. Kamu itu gak ngerti masalah hukum bahkan kamu kerja tanpa hukum", sindir seoarang Jaksa. Sejauh ini Arshaka baru pertama kali melihat Jaksa tersebut. Dia melihat name tag nama Jaksa tersebut, Deri Bratadikara.
"Setidaknya saya kerja gak ilegal om, siapa yang bilang saya kerja tanpa hukum? Saya justru bekerja sesuai dengan hukum bahkan dilindungi oleh hukum. Saya punya jabatan disini", balas Arshaka, Jaksa tersebut menoleh kearah nya dengan tatapan tidak suka namun Arshaka hanya tersenyum dan menunjukan kartu Identitas nya sebagai ketua devisi kriminal aparat negara.
"Anak kecil tau apa selain bandel, untung saya mendidik dan mengawasi anak saya dengan benar agar tidak terjerumus anak-anak seperti kamu", ujar Jaksa tersebut bangga.
"Soal didikan ayah saya jagonya, om gak bisa judge gitu aja karna penampilan saya yang serampangan. Tanpa saya disini pemerintah bakal kesusahan, ya saya cuma mau bilang anak om tuh bisa aja tertekan kalau om ngawasin dia banget. Yang ada justru kita sebagai anak remaja bakalan risih dan muak sampai benci, saya tau anak om yang mana dan saya bakal tau gimana sifat om hanya butuh waktu 3 jam bagi saya untuk akses informasi seseorang. Saya pastiin anak om angkat bicara soal hal yang gak ngenakin itu", jelas Arshaka. Sebenarnya perkataan bahwa Arshaka tau anak Jaksa tersebut yang mana itu bohong tapi pernyataan lain nya semua benar apa adanya. Ya dia memang hobby menggertak orang lain.
Arshaka tersenyum pada Jaksa tersebut dan melenggang pergi. "Om pulang dulu ya! Tata~", pamit nya pada semua orang di kepolisian.
"Shaka serius udah mau pulang?", tanya Salah satu anggota polisi.
"Iya om, Shaka laper bentar lagi melebur ini. Pulang sekolah belum makan", balas Arshaka sambil memegangi perut nya dan cemberut.
"Oh iya sekarang kamu sekolah lagi ya, yaudah sana makan ganti baju terus belajar", Kepala Kepolisian itu menepuk-nepuk bahu Arshaka pelan sambil tersenyum, rasanya dia sedang berbicara dengan anak nya sendiri kalau bersama Arshaka.
"Ashiap komandan, Arshaka pulang dulu", pamit nya lagi dan dia benar-benar meninggalkan kantor kepolisian. Begitu keluar dia melihat mobil hitam yang di kendari Jordy sudah terpampang jelas di pengelihatan nya. Pas sekali dia butuh tumpangan dan dia suka Jordy yang selalu peka. Arsha masuk ke dalam mobil.
"Om, biasa ya buru. Shaka laper", ujarnya membuat Jordy tertawa.
"Okey tuan muda siap tancap gas", balas Jordy. Jam sudah menunjukkan pukul 18.00, Arshaka mengecek ponsel nya sekali lagi. Tidak ada balasan apapun dari Kevlar padahal dia menunggu balasan teman nya itu seharian. Dia menghela nafas, jujur saja Arshaka khawatir. Sepanjang jalan Arshaka memanfaatkan kan waktu tersebut untuk memejamkan matanya sebentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TWINS [BxB]
Teen FictionCerita ini bermula saat Arshaka Melviano bertemu dengan orang yang sangat mirip dengan nya. Dia senang ternyata dia memiliki adik kembar yang sudah tumbuh menjadi lelaki cerdas. Tapi ketika tragedi adiknya mencoba bunuh diri itu ketahuan oleh Arshak...