8. Aksa ke delay

316 27 1
                                        

"Aksa!", panggil Arshaka ketika memasuki rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aksa!", panggil Arshaka ketika memasuki rumah.

"SEBENTAR AKSA BARU SELESAI MANDI", teriak Aksa dari lantai atas.

Arshaka melemparkam tas ke sofa, ternyata kehidupan adik nya itu lebih dari rumit. Setidaknya menyelesaikan masalah adik nya lebih gampang karna dia tidak perlu menyelesaikan musuh nya yaitu matematika. Arshaka sangat bermusuhan dengan matematika sejak dirinya dudul di bangku SD.

"Kenapa bang?", tanya Aksa sambil menuruni tangga.

"Lo kok gak bilang kalau lo suka sama si sapi? Trus lo gak bilang kalau lo kemarin tuh minta tolong ke orang yang namanya Kevlar itu", ujar Arshaka langsung memberikan banyak pertanyaan pada adiknya. "Hampir aja gue buat anak orang gila karna dia ternyata se agresif itu", lanjutnya.

"Kevlar?", Aksa mencoba mengingat. "Ketua OSIS itu kan? Kemarin aku minta tolong sama dia cuma dia bilang gak ada waktu buat ngurus masalah sepele kaya gitu. Ya aku mah kalau udah di tolak yaudah ngapain juga ngintilin atau hubungin dia lagi udah cape Aksa di bilang stalker sama satu sekolah", jelasnya.

Kalau Kevlar gak bilang kalau dia nyesel bilang kaya gitu ke Aksa mungkin gue udah janten dia ketika tau dia bilang kaya gitu, Batin Arshaka.

"Tapi dia kayaknya kena gangguan kecemasan gara-gara lo gak hubungin dia. Coba deh lo liat lagi kontak arsip lo", ujar Arshaka. Dengan cepat Aksa membuka ponselnya dan melakukan apa yang dibilang kakak nya itu. Benar saja ada 200 pesan hanya dari satu kontak tidak bernama, itu dari Kevlar. Aksa juga sebenarnya tidak ingat bagaimana bisa dia mengarsipkan kontak Kevlar.

"Aduh iya bang, gimana nih? Padahal dia orang sibuk banget kalau sampai dia lakuin ini berarti dia kepikiran banget, Aksa kira dia bodo amatan sama Aksa", tentu saja Aksa juga kaget.

"Besok lo masuk sekolah gih, senin besok gue bakal masuk", tentu saja jalan keluarnya hanya Aksa yang kembali lagi ke sekolah sekarang untuk memperbaiki apa yang salah. "Gue tau lo suka sama Savian tapi sekarang dia udah pacaran, abaiin dia mulai sekarang. Gue gak mau lo di salah pahamin lagi sama si sapi bahkan dia nyebut lo itu mau ngerebut cewe nya. Agak bodoh si karna dia gak peka, tapi ikutin apa kata gue dan selesain masalah lo sama Kevlar bantu dia", lanjut Arshaka. Arshaka sudah cukup waktunya bermain-main menjadi Aksa.

"Iya, aku emang udah ada niatan buat hindarin dia. Karna abang bilang gitu aku jadi mantap mau hindarin dia 100%", kata Aksa mantap.

"Tapi kok suara lo serak banget?", tanya Arshaka membuat Aksa langsung gugup setengah mati. "Kok diem?", Arshaka menatap adiknya itu dengan saksama.

"Den Aksa, ini bibi udah beliin obat nanti bibi ambi-"

"Shutttt", Aksa langsung mengisyaratkan Asisten rumah tangga nya itu dengan cepat.

"Eh aden shaka udah pulang, bibi ke belakang dulu ya", pamit ART tersebut, dia paham isyarat yang di berikan oleh Aksa. Dari pada dia memperkeruh suasana disana lebih baik dia pergi ke dapur untuk mempersiapkan makan malam..

THE TWINS [BxB] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang