Cerita ini bermula saat Arshaka Melviano bertemu dengan orang yang sangat mirip dengan nya. Dia senang ternyata dia memiliki adik kembar yang sudah tumbuh menjadi lelaki cerdas. Tapi ketika tragedi adiknya mencoba bunuh diri itu ketahuan oleh Arshak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arshaka mondar-mandir sedari tadi, ia sedang menunggu Aksa yang tidak kunjung datang. Bodohnya ia lupa bertanya kepada Aksa dimana letak sekolah nya atau bahkan rumah nya. Padahal ini pertama kalinya ia punya teman, sebenarnya itu hanya pandangan Arshaka saja. Logikanya mana mungkin orang yang baru ketemu langsung jadi teman apalagi Aksa orang nya pendiam.
"Anjir itu bocah bohong kali ya? Aksa bajingan kok dia gak ngabarin gue", umpatnya kesal. Arshaka bukan termasuk orang yang sabar jadi tentu saja dia pasti mencak-mencak.
Ini sudah jam pulang sekolah, banyak juga anak sekolah yang lalu lalang sddari tadi tapi tidak satupun dari mereka yang menggunakan seragam sekolah yang sama seperti Aksa. Tanya aja apa ya? Bingung juga tapi. Pikirnya.
"Eh lo sini", panggil Arshaka ke pada salah satu siswa yang lewat di depannya.
"Gue bang?", tanya siswa itu sambil menunjuk dirinya, bingung.
"Iyalah, ya kan lo doang yang lewat depan gue. Pake nanya", ujar Arshaka sudah terpaut kesal. Lelaki di depannya hanya cengengesan saja. "Lo tau alamat sekolah yang almet nya warna item gak?", lanjutnya.
"Almet gue juga warna item bang, lo yakin seragam nya bukan kaya gue?", kata lelaki itu.
"Bukan anjir, beda", sanggah Arshaka dengan cepat.
"Yang celana atau rok nya warna abu-abu?", tanya lelaki itu.
"Bukan"
"Kotak-kotak hitam abu?"
"Bukan bukan"
"Kotak-kotak coklat?"
"Dikit lagi dikit lagi"
"Bentar kok gue kek jadi orang yang ikut tebak gambar anjir", kata lelaki itu sadar kalau situasi ini sangat aneh. "Sebenarnya yang lo cari itu anak sekolah mana si bang? Gue udah sebutin semua seragam yang kemungkinan besar Sekolah nya di sini. Jangan bilang lo nyari anak SMA Harsa?", lanjutnya.
"Harsa siapa gak kenal gue", Arshaka menjawabnya dengan sedikit nada kesal.
"Itu anak SMA Harapan Sejahtera, yang seragam nya almet item, rompi cream, sama celana atau rok nya coklat susu", lelaki itu memberitahu detail tentang SMA yang belum dia sebutkan.
"Dasi nya merah rada tua?", tanya Arshaka.
"Iye itu, nah itu lo tau bang ngapain nanya", Arshaka menggeplak lengan lelaki itu pelan karna jawaban yang di berikan sangat ngeselin.
"Kan gue nanya alamat nya, bukan seragam nya joko!", kata Arshaka kesal.
"Kok lo tau nama gue joko?", tanya lelaki didepan nya nambah heran.
"Ya mana gue tau anjir(?) gue asal sebut", Arshaka langsung menyadari kayak nya ini emang dia yang apes malah ketemu joko. Dari awal aja mereka udah gak ada yang beres. Siapa sangka. "Bagi alamat nya, elah gue nanya alamat aja susah banget", ocehnya.