Cerita ini bermula saat Arshaka Melviano bertemu dengan orang yang sangat mirip dengan nya. Dia senang ternyata dia memiliki adik kembar yang sudah tumbuh menjadi lelaki cerdas. Tapi ketika tragedi adiknya mencoba bunuh diri itu ketahuan oleh Arshak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Baru saja kemarin mereka bersedih karna Pradipta yang harus di rawat intensif di rumah sakit, pagi ini jordy malah menerima informasi yang makin membuat si kembar bersedih. Arshaka menghembuskan nafas nya lelah, pekerjaan ayahnya ternyata lebih berat dari pada yang ia duga. Aksa terduduk lemas di samping nya, sama-sama frustasi. Mereka baru saja mengetahui bahwa sebenarnya mereka itu adalah anak yatim piatu, orang yang menjadi ayah Aksa itu hanya orang suruhan musuh nya Pradipta. Aksa tentu saja sangat kecewa mendengar hal tersebut, siapa yang menyangka bahwa orang yang dia anggap sebagai ayah nya sendiri justru hanyalah orang yang berniat memisahkan nya dari Arshaka.
"Sebenernya salah aku apa ya sampai ngalamin kaya gini? Padahal aku udah lakuin yang terbaik buat jalanin hidup ini", ujar Aksa bersedih. Rasanya ada ribuan pisau yang menusuk ke dalam paru-paru nya, sesak.
"Lo gak salah apa-apa, yang salah mereka. Kita bahkan gak tau orangtua kita yang asli karna mereka, seharusnya kita masih punya orangtua dan seharusnya lagi kita gak kepisah", Arshaka memeluk adiknya, dia merasakan getaran di bahu Aksa. Adik kecil nya itu menangis tanpa suara, hidup mereka berdua kesan nya sangat tidak adil. Bahkan ketika mereka sudah menemukan orangtua dalam versi mereka sendiri pun kini tetap daja tidak bisa hidup dengan tenang.
"Kalian tuan muda saya yang hebat, apapun yang kalian tau hari ini gimana kedepannya itu keputusan kalian. Saya tau ada hal yang tidak beres dari awal namun ketua bilang ini bukan hal mudah yang bisa di terima oleh kalian berdua, ternyata benar adanya", Jordy menatap dua anak kembar itu dengan prihatin. Tuan muda yang ia sayangi harus menerima fakta bahwa mereka ternyata terpisah karna suatu hal. "Mungkin kalian memang kehilangan orang tua kalian namun jangan lupakan saya dan juga ketua serta pacar kalian yang selalu siap membantu kalian. Om mohon kalian saling menguatkan diri bersama ya, disini om siap bantu kalian. Bahkan anggota gang lainnya juga bakal ada di bawah perintah kalian", lanjutnya, Jordy mengelus kedua puncak kepala tuan muda nya itu.
"Aksa, ayo kita bongkar semuanya. Kita gak boleh sedih terus kaya gini ketika ayah dan ibu kita meninggal tanpa sebab. Kita harus cari tau segalanya, sampai di mana kita tau alasan kenapa kita bisa terpisah", Arshaka memegang bahu Aksa, menyalurkan kekuatan batin. Dia menatap Aksa dengan tatapan yakin, dia tidak ingin segalanya itu terus menemui tanda tanya. Mungkin saja tuhan lebih sayang orang tua mereka berdua makanya mereka ditempatkan di sisinya terlebih dahulu, namun yang tidak bisa Arshaka terima adalah alasan orangtua nya meninggal begitu saja tanpa kabar bahkan ia tidak tau orang tua aslinya. Ini ditutupi dengan sangat baik sampai seorang Arshaka tidak tau menahu soal kematian sepasang suami istri lebih tepatnya orang tua mereka berdua.
"Apa kita bisa bang?", tanya Aksa dengan suara serak bahkan dia masih sesenggukan.
"Kita bisa, harus bisa Aksa. Cukup hidup kita yang gak adil jangan sampai kematian orangtua kita juga gak adil. Meskipun kita gak tau bagaimana rupa mereka tapi mereka lindungin kita sampai kita bisa sehat dan hidup berkembang seperti sekarang", detik itu juga Arshaka memantapkan dirinya bahwa ia akan serius mendalami kasus ini. Ini sangat tiba-tiba bahkan dirinya tidak siap, namun inilah ujian mereka yang diberikan oleh tuhan. Apapun itu asalkan dia dan adik kembar nya bisa hidup dengan tenang semua akan ia lakukan.