Arshaka baru pulang dari kota sebelah, dia memasuki rumah dengan ekspresi lelah. Dia melepaskan sepatu lalu menaruhnya di rak. Rumah terlihat sangat sepi, apalagi saat ini Aksa sedang sakit.
"Aden Shaka, ada temen aden nyariin. Bibi suruh tunggu di ruang tamu", Ujar ART nya. Seketika Arshaka langsung menaikkan alisnya, seperti nya dia tidak pernah punya teman dan lagi dia tidak pernah memberitahukan alamat rumah nya kepada orang lain.Meskipun bingung Arshaka tetap menemui 'teman' yang seperti di bilang oleh ART nya. Dia melihat seseorang yang tampak familiar di matanya, orang itu sedang memainkan ponselnya. Arshaka ingat proposi tubuh milik siapa ini.
"Ngapain lo kesini, Kevlar?", tanya Arshaka tidak senang melihat orang itu.
"Lo gak lupa janji kita kan?", ujar Kevlar dengan senyum cerah nya.
"Gue gak lupa, tapi kenapa lo bisa ada disini?", kata Arshaka tidak percaya dengan apa yang dia lihat sekarang. "Jangan bilang lo ngikutin gue?", lanjutnya.
"Lo inget hari dimana lo bilang mau temuin gue sama Aksa? Gue udah kerumah Aksa tapi disana gak ada siapa-siapa. Tetangga nya bilang orang disana lagi pada keluar semua bahkan anak nya lagi tinggal di rumah kerabat jauh karna ayah nya lagi dinas", ujar Kevlar. "Makanya gue jaga-jaga kemarin ngikutin lo kesini biar tau rumah lo dimana", lanjutnya.
"Gak harus nyamper gue juga kali, lagi pula gue bakal ngasih tau kalau lo nanya", Arshaka benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran Kevlar yang rela jadi penguntit untuk tau letak rumahnya. Arshaka sempat lupa kalau anak itu benar-benar anak yang tajam dan juga cepat tanggap.
"Boro-boro nanya, gue aja gak punya nomor lo. Yang gue punya cuma nomor Aksa tapi nomor nya lagi gak aktif", kata Kevlar.
"Bukannya gak aktif tapi emang udah gue ganti", ujar Arshaka santai. Dia dia duduk di sofa yang bersebelahan dengan Kevlar lalu merambet remot TV. Dia mengutak-atik channel sampai ketemu channel yang menayangkan kartun anak-anak. Iya dia gangster tapi dia suka dengan kartun, namanya juga anak-anak biasalah dia juga kan masih remaja.
"Udah selesai urusan lo?", tanya Kevlar.
"Baru selesai, kita berangkat jam 9 pas ya. Gue mau nonton TV dulu bentaran, lagian lo juga ngapa dateng cepet coba", balas Arshaka dengan kesal. Kevlar hanya diam saja tidak menanggapi Arshaka dia melihat sekitar, sebenarnya dia juga baru datang tapi karna ART rumah ini bilang Arshaka lagi di luar belum pulang makanya dia memutuskan untuk menunggu saja.
Kevlar berdehem sebentar, "Soal Aksa.. "
"Aksa lagi sakit gue juga belum tau keadaan terbaru nya karna pulang sekolah gue langsung pergi kemarin", jawab Arshaka dengan cepat.
"Oh gitu, oke", Kata Kevlar sedikit kecewa.
"Kenapa lo mau ketemu sekarang?", tanya Arshaka.
"Hah?", ucap Kevlar karna sedikit kaget.
"Hah heh hoh, gue tanya lo mau gak ketemu sekarang?", ujar Arshaka. Kevlar terlihat sedikit ragu, Kevlar terdiam cukup lama dia juga tanpa menggigiti kuku nya. "Jangan suka gigitin kuku nanti luka, jawab aja mau atau gak. Kalau misalnya lo belum siap ya yaudah nanti aja ketemu nya", lanjut Arshaka sambil menahan tangan Kevlar.
"Abang udah pulang kok gak langsung nemuin Aksa?"
Arshaka dan Kevlar sontak menoleh ke sumber suara. Didekat tangga Aksa sedang mengucek-ucek matanya, wajahnya terlihat pucat dan rambutnya sedikit acak-acakan karna baru bangun. Dia terbangun karna mendengar sayup-sayup suara orang mengobrol di ruang tamu padahal Pradipta, Jordy bahkan Arshaka sedang pergi bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TWINS [BxB]
Novela JuvenilCerita ini bermula saat Arshaka Melviano bertemu dengan orang yang sangat mirip dengan nya. Dia senang ternyata dia memiliki adik kembar yang sudah tumbuh menjadi lelaki cerdas. Tapi ketika tragedi adiknya mencoba bunuh diri itu ketahuan oleh Arshak...