22. Insane

974 32 3
                                    

Halo, Gracianners...
Terima kasih untuk 500 votes nyaa. Dan sesuai janji, bahwa Gracianna akan update kalau voting mencapai 500 votes.




Happy Reading✨

🎀🎀🎀

Sesampainya di parkiran, Bryan membuka pintu mobilnya untuk Grace dan setelahnya Grace segera masuk ke dalam mobil Bryan.

Bryan mulai menjalankan mobilnya membelah jalanan ibukota yang cukup lengang untuk saat ini.

Tidak ada yang membuka topik obrolan hingga mobil yang mereka tumpangi sampai di pelataran rumah Grace.

Grace yang sudah melepas seat belt dan akan turun untuk masuk ke dalam rumah pun terhenti saat Bryan mencekal tangannya.

"Kenapa?" tanya Grace saat melihat raut wajah Bryan yang hendak mengatakan sesuatu.

"Um, sorry buat yang tadi. Gue nggak minta izin lo dulu." lirih Bryan merasa tidak enak.

Grace mendengus. Really? Hanya karena hal itu?

"Kenapa minta maaf? It's okay, Bryan. Toh gue juga nggak mempermasalahkan itu juga kok." timpal Grace.

Ia pikir Bryan akan mengatakan hal penting. Ternyata hanya masalah sepele seperti itu.

"So, may I kiss you? Right now?" lirih Bryan ketika netranya menatap dalam pada netra Grace.

Perlahan tapi pasti, Grace mengikis jarak antara mereka dan mulai mendekatkan diri kepada Bryan.

Pertama kalinya setelah mereka menjalani hubungan yang tidak bisa dikatakan sebagai sahabat, ini adalah kali pertama Grace memulai untuk melakukan skin ship kepada Bryan.

Ciuman hangat Grace disambut baik oleh Bryan, dan saat ini Grace sudah berpindah tempat duduk ke pangkuan Bryan.

Ciuman yang mulanya lembut dan hanya sekadar mencecap, kini berubah menjadi ciuman yang menggairahkan dan menuntut.

Grace mendorong bahu Bryan karena ia membutuhkan lebih banyak pasokan oksigen.

Saat Bryan hendak mendekatkan wajahnya untuk mencium Grace kembali, Grace langsung menutup bibir Bryan dengan telapak tangan mungilnya.

"Why?" lirih Bryan dengan nada seraknya.

"Nggak di sini, Bryan."

Grace lebih dulu turun dari mobil dan disusul oleh Bryan. Setelahnya mereka berdua masuk ke rumah Grace.

Sesudah mengunci pintu dan memastikan semuanya aman barulah mereka berdua naik ke kamar Grace.

"Mau nginep di sini?" tanya Grace yang sudah tau jawabannya.

"Pertanyaan lo nggak perlu gue jawab kayanya." sahut Bryan yang sudah tidak tahan dengan gairahnya.

Ia segera mendorong tubuh Grace ke tempat tidur dan menindihnya.

Ciuman mereka berlanjut dan kali ini lebih panas dari sebelumnya. Tak tau kenapa Grace tampak berkali kali lipat lebih cantik malam ini. Entah karena efek alkohol sialan yang ia minum tadi atau karena memang ia sudah jatuh terlalu dalam pada pesona Gracianna Eleanor Kyle.

Semua yang ada pada Grace adalah candu bagi Bryan. Tidak ada seorang pun yang boleh menikmati keindahan tubuh Grace selain Bryan.

Terdengar egois memang. Namun Bryan adalah Bryan. Ia tidak akan rela jika nantinya ia harus membagi keindahan tubuh Grace dengan laki-laki mana pun.

"You're so fuckin' gorgeous, Grace. You drive me insane." lirih Bryan disela-sela ciuman mereka.

Napas mereka saling beradu dalam kamar yang sunyi ini. Mata yang saling menatap seolah mereka menunjukkan bahwa mereka telah jatuh pada pesona masing-masing.

Grace membelai wajah rupawan Bryan dengan jari-jari lentiknya, dan hal itu makin membakar gairah Bryan.

Bryan menciumi seluruh wajah Grace, dimulai dari kening, kelopak mata, hidung, pipi kanan dan kiri, serta yang terakhir adalah yang membuat Bryan sering kehilangan fokus, yaitu bibir Grace.

Bryan menyesap bibir Grace hingga dirasa bahwa Grace membutuhkan oksigen.

Ciumannya berpindah menuju telinga dan turun ke leher putih Grace. Tangan Bryan tentu tak bisa diam, sembari membuat tanda pada leher Grace, ia menangkup salah satu payudara Grace masih tertutup rapi oleh pakaian yang Grace kenakan.

"Jangan bikin tanda di situ, Bry. Please." ujar Grace disela-sela rintihannya.

Bryan mendengarkan, kemudian ia beranjak dan menatap dalam pada netra Grace.

"Gue mau ini, boleh?" tanya Bryan sembari meremas kedua payudara Grace.

"Sure. It's yours." lirih Grace yang sudah dikuasai Gairah.

"Gue lebih suka lihat mereka langsung, gue juga lebih suka sentuh mereka langsung." ujar Bryan dengan tangannya yang masih sibuk meremasi kedua bukit kembar tersebut.

Grace melepaskan kedua tangan Bryan dari dadanya kemudian ia bangkit dari rebahannya dan membuka pakaian atasnya selain bra yang ia kenakan.

Ia menatap Bryan yang saat ini sedang berlutut di hadapan Grace setelah menyaksikan Grace membuka pakaian atasnya.

"You're turn." lirih Grace seduktif.

"You're so naughty, now." ujar Bryan dengan senyum miringnya.

"Hm, because of you." timpal Grace.

Tanpa menunggu waktu yang lama, Bryan segera membuka bra hitam yang dikenakan oleh Grace.

Dan saat ini Bryan disuguhkan oleh pemandangan yang cukup memukau mata, yaitu kedua benda kesayangannya terpampang jelas di depan matanya tanpa penghalang apapun.

Kabut gairah Bryan makin tebal, Grace yang paham akan hal itu segera menuju ke tengah-tengah tempat tidurnya dan merebahkan diri.

Bryan segera menyusul dan membuka pakaian atasnya. Setelahnya ia segera menempatkan dirinya di atas tubuh Grace dengan kedua lututnya sebagai tumpuan.

Ia langsung mengarahkan tangannya menuju kedua benda kesayangannya yang sudah lama tidak ia sentuh.

Bryan meremasnya dengan pelan dan sesekali menjepit puncaknya dengan jari-jarinya, sembari menikmati ekspresi yang ditimbulkan Grace.

Bosan meremas, saat ini Bryan mengulum salah satu puncaknya dan menggigit kecil putingnya.

"You make me crazy, Bry." ujar Grace di tengah desahannya.

Bryan tidak menggubris. Ia malah asyik mencecap permukaan payudara Grace.

"Gue mau bikin tanda di sini boleh?" tanya Bryan seraya menekan bagian yang akan ia beri tanda.

Grace tidak menjawab, namun ia menyahuti permintaan Bryan dengan anggukan.

Setelah mendapatkan izin dari Grace, ia langsung membuat beberapa tanda di payudara kanan dan kiri Grace.

Hingga dirasa cukup, ia menjauhkan tubuhnya untuk melihat hasil karya yang ia ciptakan.

Bryan cukup puas dengan hasilnya. Ia yakin bahwa tanda itu tidak akan hilang hanya dalam beberapa hari.

"So pretty." gumam Bryan.

🎀🎀🎀

Seperti biasa, mohon tandai typo...
Terima kasih🤍



GRACIANNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang