GRACIANNA

19. Hangout

Halo,
Balik lagi sama Gracianna. Hope you enjoy the story.

Happy Reading🐣

🎀🎀🎀

Seperti yang sudah direncanakan siang tadi bersama kedua temannya, saat ini Bryan sedang bersiap untuk pergi ke tempat yang sudah mereka sepakati.

Ketika Bryan menginjakkan kakinya di lantai satu, ia mendapati kedua orang tuanya sedang bermesraan di depan layar televisi sembari menonton film kesukaan mereka.

"Ma, Pa. Bryan mau pamit hangout sama temen-temen dulu ya." pamit Bryan sebelum meninggalkan rumahnya.

"Jangan pulang larut, Bryan!" peringat Vanya.

"Yaudah Bryan pulang pagi kalo gitu." gumamnya yang di dengar oleh Vanya.

"Bandel banget dibilangin!" sentak Vanya.

"Dengerin aja apa kata Mama. Jangan pulang larut, dan jangan bikin masalah." ujar Evan menimpali.

"Hm." sahut Bryan setelah kedua orangtuanya mengizinkannya untuk pergi.

Saat Bryan hendak membuka pagar rumahnya ia juga mendapati Grace yang baru saja akan keluar dari rumahnya memakai hoodie dengan setelan baju rumahannya.

Tanpa ba-bi-bu Bryan segera menghampiri Grace dan ia siap melayangkan pertanyaan yang memenuhi otaknya

"Mau kemana malem-malem begini?" tanya Bryan setelah berdiri dihadapan Grace.

"Mau beli sate." jawab Grace apa adanya.

"Harus banget keluar jam segini?" cecar Bryan.

"He'em. Gue laper terus pengen makan sate." ujar Grace sembari menganggukkan kepalanya.

"Ayo gue anterin." sahut Bryan seraya menggenggam tangan Grace.

"Ehh, tunggu-tunggu. Lo mau kemana emang?" tanya Grace menghentikan langkah Bryan.

"Tadinya mau hangout sama anak-anak. Tapi gue mau nemenin lo dulu." papar Bryan.

"Ya nggak usah. Gue bisa kok beli satenya sendiri. Lo cabut aja."

"Ini udah malem Gracianna. Lo cewe." tekan Bryan.

"Emang ada larangan kalo cewe nggak boleh beli sate malem-malem?" tanya Grace dengan polosnya.

"Bukan itu masalahnya. Kalo semisal lo kenapa-kenapa di jalan gimana? Terus kalo nggak ada yang nolongin gimana?" ujar Bryan menjelaskan.

Ia sangat gemas melihat tingkah Grace saat ini.

"Lo aja yang terlalu negative thinking. Gue aman aman aja kali, Bry." sahut Grace santai.

"Wajar kalo gue negative thinking, karena lo cewe yang keluar malem sendirian. Mana pake motor lagi." jelas Bryan sembari menunjuk motor Grace menggunakan dagunya.

"Santai aja lagi. Mending lo sekarang cabut deh. Temen-temen lo nungguin lo kelamaan nanti."

"Lo bandel banget dibilangin. Apa susahnya buat nurut coba?" Bryan sudah sangat gemas dengan Grace saat ini. Dan lihatlah, Grace sendiri sangat santai dengan dirinya.

"Gue udah banyak ngerepotin lo, Bryan..." ujar Grace dengan keras kepalanya.

"Lo nggak pernah ngerepotin gue. Jadi jangan mikir yang aneh-aneh. Sekarang mendingan gue anterin lo beli sate dulu baru gue ke temen-temen gue." putus Bryan.

Tak lama setelahnya ponsel Bryan berdering tanda adanya panggilan masuk.

Matteo is calling...

"Lo udah otw belum sih? Lama banget perasaan." tanya Matteo diseberang.

"Gue dateng telat." sahut Bryan.

"Ah gak asik lo. Ngapain sih emang?"

"Gue masih ada urusan. Gue pasti dateng kok nanti."

Setelah itu Bryan memutuskan panggilannya secara sepihak.

"Sana cabut! Temen lo pada nungguin tuh." pinta Grace pada Bryan.

"Lo bosen gak di rumah?" tanya Bryan setelah menemukan sebuah ide cemerlang.

"Lumayan sih."

"Mau ikut gue aja nggak?"

"Kemana?"

"Clubbing sama temen-temen gue. Lo kan udah kenal mereka."

"Boleh emang?" tanya Grace ragu-ragu.

"Ya boleh. Siapa yang ngelarang?" sahut Bryan.

"Umm, yaudah deh gue ikut lo aja. Gue ganti baju dulu ya."

"Gue ambil mobil dulu kalo gitu. Jangan lama lama." peringat Bryan.

"Kenapa nggak pake motor aja?" tanya Grace.

"Angin malem nggak bagus buat kesehatan."

"Halah alesan! Biasanya lo juga motoran." cibir Grace.

Setelahnya Grace segera masuk ke dalam rumahnya untuk bersiap-siap. Ia hanya memakai outfit simple untuk malam ini.

Grace memutuskan untuk ikut bersama Bryan dan teman-temannya. Bukan ide yang buruk juga 'kan kalau dia ikut bersama Bryan?

🎀🎀🎀

Seperti biasa. Mohon tandai typo