Bab 3 ~ Menutupi Kebenaran

246 104 15
                                    

Happy Reading!

Lampu-lampu kota mulai menyala satu persatu, menggantikan lembayung yang menghilang dan digantikan oleh kegelapan dan hembusan angin yang hampir menusuk tulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lampu-lampu kota mulai menyala satu persatu, menggantikan lembayung yang menghilang dan digantikan oleh kegelapan dan hembusan angin yang hampir menusuk tulang. Kedatangan bulan dan bintang malam ini membuat sosok lelaki disana sangat ingin kembali ke suasana malamnya saat-saat dulu. Malam yang penuh dengan suara bebisingan dari knalpot mobil.

Sosok lelaki itu sebelumnya sangat bebas dengan segala hobinya, sebelum ia menjadi sosok yang tangguh seperti sekarang ini. Ia tidak memiliki keluarga dan bahkan saudara sekalipun. Saat ia berusia 15 tahun, keluarganya mengalami kecelakaan hingga membuat sepasang suami istri itu meninggal dan hanya dirinya yang selamat dari hari kecelakaan itu.

Ia adalah Anrez yang memiliki marga Zibrano, sosok lelaki dengan detail wajahnya yang gagah, memiliki tulang pipi tajam melekuk seksi, serta alis dan bibir yang indah dengan tata letaknya yang rapi. Lelaki yang mempunyai kalung bersimbolkan bulat sabit pada lehernya. Ia terkenal dengan sikapnya yang dingin, bahkan tidak ada seorang pun yang bisa memahaminya karna sikapnya yang terlalu diam dan tenang.

Semenjak kejadian itu menimpa pada keluarganya, ia tidak punya waktu lagi untuk bisa kesana kemari hanya karna harus menuruti hobinya yang tidak jelas. Semua perusahaa milik keluarganya, ia sendiri yang harus mengurus semuanya.

Keluarganya terkenal sangat kaya akan bisnis, termasuk lapangan golf yang biasanya keluarga Veronica dan keluarga Alvarendra kunjungi. Disitulah kali pertama ia mengenal sosok Azallea, hingga akhirnya mengetahui kalau Azallea ternyata juga sekolah ditempat yang sama dengannya. Ia mengenal Azallea jauh dari hari pertama mereka masuk ke Arcadia International School.

Ia masih memperhatikan suasana lampu kelap kelip kota dari balik jendela ruang tamu dirumah miliknya, yang berada dilantai teratas. Hingga seorang pria paruh baya datang menghampirinya.

"Keluarlah tuan, sudah saatnya melawan kesedihan yang tuan pendam selama ini" ucapnya tegas. Ia adalah Emiliano, asisten sekaligus bodyguard keluarga Zibrano yang masih setia menemani keluarga itu selama 15 tahun lamanya.

Sejak kepergian sepasang suami istri itu, ia yang selalu menemani dan menenangkan Anrez jika saat trauma lelaki itu kambuh. Anrez seperti orang gila yang memberontak jika trauma yang ia alami itu datang tiba-tiba menghantuinya. Cukup sabar untuk Emiliano menghadapi situasi itu selama hampir tiga tahun ini.

Karena sudah terpengaruh dengan ucapan Emiliano tadi, Anrez pun akhirnya memberanikan diri untuk pergi ke asal usulnya yang dulu. Pintu garasi terbuka perlahan hingga memperlihatkan mobil hitam milik Anrez yang sudah lama tidak ia gunakan. sebelum memijak gas mobil, ia masih mengatur nafasnya sedari tadi sampai nafas panjang terakhirnya keluar dan mencoba untuk tetap berani mengendarai mobil hitam miliknya itu.

Saat sudah hampir sampai dilokasi yang ia tujui, semua orang disana menyipitkan mata mereka dengan mengamati, siapa orang dibalik cahaya lampu terang yang sudah mengganggu aktivitas mereka disana. Hingga akhirnya mobilnya sudah berjarak 5 meter kedekatannya, semua orang-orang disana berteriak histeris saat melihat plat mobil hitam itu.

3A PROBLEM'S [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang