Bab 11 ~ Terbongkarnya Rahasia

180 92 10
                                    

Tidak selamanya orang baik akan menjadi baik, tetapi kebanyakan pula orang jahat terbentuk dari rasa kekecewaan yang telah diberikan kepadanya

🦋 Rini Fitri Simarmata

Didalam ruangan pribadi milik salah satu dokter di Avrino Hospital, sudah ada sosok Anrez yang mendengarkan tiap ucapan dari dokter itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Didalam ruangan pribadi milik salah satu dokter di Avrino Hospital, sudah ada sosok Anrez yang mendengarkan tiap ucapan dari dokter itu. Anrez menunggu hasil penanganan Azallea sendirian, tanpa memberi tahu Albert dan Prince yang masih berada di rumah sakit itu.

"Penyakit yang di alami Azallea sekarang ini sudah mulai lumayan parah. Terlalu banyak cairan alkohol yang dia minum, sangat berbahaya untuk hatinya. Bahkan sekarang sudah menyebabkan hatinya mulai membengkak, itu yang dialaminya sekarang ini tuan."

Dokter disana menjelaskan lebih jelas didalam ruangan pribadinya. Pandangan mata Anrez disana kosong, ingin rasanya ia bersembunyi disuatu tempat untuk melampiaskan kesedihannya.

"Untuk lebih berhati-hati, lebih baik katakan yang sebenarnya tentang penyakit yang dia alami ini kepada keluarganya, agar tidak ada kelalaian lagi" ujarnya, tapi Anrez masih hanya diam dalam lamunannya. Ia mencengkram kuat pada celana dipahanya yang juga ternyata matanya kembali memerah, seperti memendam rasa amarah yang tida bisa ia ungkapkan.

Jika ada yang bingung kenapa dokter itu memangilnya dengan sebutan tuan, Avrino Hospital adalah salah satu perusahaan yang juga dimiliki oleh keluarga Zibrano. Semua bisnis dan perusahaan yang dimiliki oleh keluarga Zibrano, mengatasnamakan dengan sebutan Avrino. Anrez sendiri pun sebenarnya tidak tahu kenapa dulu orangtuanya menjadikan sebutan Avrino jadi nama disemua perusahaan mereka.

Anrez akhirnya keluar dari ruangan setelah selesai dari obrolan pribadinya tadi dengan seorang dokter didalam. Baru saja menutup pintu ruangan, tubuhnya sudah terdorong keras kearah tembok dibelakangnya. Kerah baju yang tadi ia pakai masih terlihat rapi, sekarang sudah lecak berantakan karena tarikan oleh seseorang disana. Ia adalah Albert, yang masih memendam kemarahan terhadap Anrez. Karena dirinya lah yang menyebkan Azallea bisa berada di Avrino Hospital saat ini.

"Siapa ALUNA?" tanyanya masih mencengkram kuat kerah baju milik Anrez. Matanya melebar yang tidak kalah tajamnya dari mata Anrez. Anrez belum menjawab pertanyaan itu, dan tubuhnya seperti hanya pasrah dengan sikap kasar Albert padanya.

"JAWAB! ALUNA SIAPA?" teriak Albert lagi, semakin mengeluarkan amarahnya dan tarikannya pada kerah baju Anrez semakin kuat, sampai membuat lelaki itu susah untuk bernafas.

Anrez meraih tangan lelaki itu untuk ia turunkan perlahan dari lehernya. "Dia cuma pengganggu dikehidupan gue, Al" ujarnya menatap mata Albert.

"Itu sebabnya gue larang Queen lebih hati-hati ke Aluna" sambungnya lagi.

Albert mengerutkan dahinya dengan sedikit menggeleng. "Tapi kenapa harus Queen jadi sasarannya?" lirihnya.

Tidak ada jawaban lagi dari Anrez, ia mengacak rambutnya kesal disana. Sebenarnya ia sendiri juga tahu kenapa Aluna bisa melakukan hal itu pada Azallea. Karena Aluna akhirnya mengetahui siapa sosok dibalik arti simbol bulan sabit dikalung miliknya. Dan ia tidak menjawab pertanyaan terakhir dari Albert itu, karena ia sendiri juga bingung harus menjawab seperti apa. Karena juga perasaannya pada Azallea selama ini hanya cinta dalam diam.

3A PROBLEM'S [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang