Happy Reading!
Sore hari ini Azallea kembali memutuskan akan pergi ke Scarlet Ghost terlebih dahulu setelah kepulangannya dari Arcadia International School. Namun ternyata pihak sekolah sudah memutuskan akan pulang lebih cepat dari hari biasanya, di karenakan ada urusan rapat dengan semua para guru.
Azallea sudah keluar dari dalam kelas dan mencari keberadaan seseorang di sekitar koridor sana. Ia mencari Albert dan Anrez, karena mereka bertiga sudah berjanjian akan pulang bersama dan menuju ke Scarlet Ghost.
"Anrez!" panggil Azallea begitu ia mendapati lelaki itu tengah berjalan mengarahnya.
"Albert mana?" tanya Azallea.
"Gue juga belum lihat dia dari tadi" balas Anrez.
Mereka terus memperhatikan koridor itu mencari keberadaan Albert, di karenakan banyak kepala siswa maupun siswi disana yang menghalangi penglihatan mereka.
"Queen!" akhirnya Albert memunculkan dirinya disana dan langsung menghampiri kedua temannya itu.
"Queen, gue ngga ikut dulu ya hari ini. Soalnya masih ada urusan sama anak osis" ujar Albert.
Azallea langsung memasang wajah lemas dengan ucapan Albert, lagi dan lagi sahabatnya itu tidak bisa ikut bergabung dengannya.
"Tenang aja, nanti gue nyusul kok."
"Lo pergi bareng Anrez dulu aja ya. Besok gue janji bakal pulang bareng kalian" lirih Albert.
"Janji ya!" ujar Aluna.
Albert mengelus puncak kepala gadis itu dengan lembut. "Iya janji" sahutnya.
"Rez, jagain Queen ya. Nanti gue nyusul kesana" kata Albert.
"Tapi bilang dulu, lo nyusul jam berapa?" tanya Azallea meyakinkan. Ia hanya takut jika lelaki itu ternyata berbohong.
"Mungkin jam 4 sore nanti, gue udah nyampe disana."
"Wait!" kata Azallea membuka ransel miliknya dan mengambil pena dengan tinta yang tebal disana.
Kedua lelaki di sebelahnya saling berpandangan, karena bingung dengan apa yang di lakukan oleh gadis itu.
Azallea kemudian kembali memakaikan sebelah tali ranselnya ke bahunya, dan mengambil sebelah tangan milik Albert. Ia menuliskan tinta cair itu pada telapak tangan Albert, justru lelaki itu hanya diam dan menurut dengan perintah Azallea.
Azallea menuliskan 04.00 di telapak tangan Albert. Kedua lelaki itu sedikit menyerngitkan kening mereka karena belum mengerti.
"Lo harus janji, sampai ke Scarlet Ghost di jam segini" ujar Azallea.
"Sengaja gue tulis pake tinta permanen, biar lo ngga lupa" timpalnya tersenyum lebar pada Albert.
Albert yang melihat gadis itu sangat menggemaskan, ikut tersenyum lebih lebar pada Azallea dan kembali mengelus pucuk kepala gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
3A PROBLEM'S [TERBIT]
Novela JuvenilKetika Jiwa dan Raga Yang Hampir Mati, Dipaksa Untuk Kembali Hidup. Kisah seorang gadis yang terkenal dengan paras wajahnya yang cantik, serta mempunyai bola mata yang sangat amat indah bagaikan bulan dikelilingi oleh kerlipan ribuan bintang. Hidupn...