Happy Reading!
Dua hari setelahnya Azallea kembali ingin berkunjung ke Avrino Hospital untuk menghampiri Albert. Ia tidak akan lelah mengunjungi sahabatnya itu sampai yang ia harapkan benar-benar terjadi. Ia hanya berharap agar Albert bisa segera pulih dan menjalani hidupnya dengan normal seperti hari-hari sebelumnya.
Sore hari ini Azallea akan pergi bersama dengan Anrez ke Avrino Hospital. Ia sudah menunggu kedatangan Anrez sejak tadi di istana Veronica. Sebenarnya bisa saja Emiliano atau pun Prince yang akan mengantarnya ke sana, hanya saja Anrez sudah mengajaknya terlebih dahulu sejak pagi tadi, dan tidak ada salahnya juga jika mereka berangkat bersama.
"Queen" panggil Prince begitu melihat Azallea baru saja turun melalui tangga.
"Anrez udah ada di depan tuh nungguin kamu" ujarnya.
"Ah iya kak, Aza pamit ya" balas Azallea menyalimi tangan lelaki itu.
"Nanti malam kakak jadi nyusul ke rumah sakit juga kan?" tanya Azallea.
Prince mengecup kening adiknya itu setelah bersalaman dengannya. "Iya, nanti kakak nyusul kesana sama om Vano" balasnya.
"Kamu hati-hati ya" timpalnya lagi, Azallea mengangguk dan kembali melanjutkan langkah perjalanannya untuk segera keluar dari istana.
Di teras luas milik istana itu, ia sudah mendapati Anrez yang menunggunya di dalam mobil. Azallea juga langsung bergegas memasuki mobil Anrez di karenakan tidak sabar harus bertemu Albert kembali.
"Yuk!" ucapnya saat sudah berada di dalam mobil dan duduk di sebelah kursi stir. Anrez mengangguk dan bersiap untuk menancapkan gas mobilnya.
"Rez, lo bawa lukisannya kan?" tanya Azallea.
Lukisan yang Azallea maksud adalah lukisan yang ia dan Anrez buatkan kemarin di Scarlet Ghost. Kemarin mereka seharian menyelesaikan lukisan yang pernah mereka buat pada sebelumnya. Mereka ingin menunjukkan lukisan hasil karya mereka kepada Albert, mungkin saja lelaki itu akan takjub jika melihat lukisan tersebut.
"Oh iya, gue lupa bawa Queen" cetus Anrez.
"Yaudah kalau gitu kita balik ke tempat gue dulu ya ambil lukisannya" ujar Anrez, gadis di sebelahnya hanya mengangguk.
"Sorry ya Queen" timpal Anrez lagi merasa bersalah.
Azallea kembali mengangguk cepat disana. "It's oke, santai aja" balasnya tersenyum tipis.
Tidak ada pilihan lain, mereka harus menuju ke istana Zibrano terlebih dahulu sebelum ke Avrino Hospital. Lukisan yang mereka buat selama seharian kemarin sangatlah penting dan harus di tunjukkan hari ini juga kepada Albert, karena itulah Azallea sangat bersemangat dan ingin buru-buru menemui Albert.
Dan setelah melalui perjalanan yang cukup lumayan ramai kendaraan yang berlalu lalang di tengah kota, akhirnya mereka sudah tiba di istana Zibrano. Anrez sudah keluar dari dalam mobil, dan membukakan pintu mobil sebelah Azallea duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
3A PROBLEM'S [TERBIT]
Teen FictionKetika Jiwa dan Raga Yang Hampir Mati, Dipaksa Untuk Kembali Hidup. Kisah seorang gadis yang terkenal dengan paras wajahnya yang cantik, serta mempunyai bola mata yang sangat amat indah bagaikan bulan dikelilingi oleh kerlipan ribuan bintang. Hidupn...