Happy Reading!
Waktu semakin cepat berjalan, mentari pergi membawa malam yang gelap tanpa cahaya. Alat untuk mengukur waktu pun, sudah menunjukkan jarum panahnya pada pukul 23.30. Gelapnya menakutkan, tapi tidak bagi seorang lelaki yang masih duduk santai di ruangan sana. Ruangannya gelap gulita, namun sinaran bulan dari luar turut menemaninya melalui pantulan jendela.
Lelaki itu terus menatapi beberapa foto polaroid yang melekat ditembok ruangan. Foto yang bergambarkan seorang gadis cantik di semua polaroid itu. Seduhan kopinya terus ia nikmati, tapi pandangannya tidak pernah lepas dari tembok dihadapannya.
Ya benar! lelaki itu adalah Anrez Zibrano, dan foto polaroid yang bertempelan banyak disana adalah foto Azallea Queenzy Veronica. Ia memang susah untuk tertidur ketika malam hari. Jika semua orang menganggap malam adalah waktu untuk beristirahat, maka ia sendiri pun mengangggap malam adalah waktu untuk dirinya berkembang bebas.
Saat ini ia bukan berada di dalam kamarnya, melainkan di ruangan tersembunyi, yang dimana pintu ruangan itu juga masih berada di sekitaran kamarnya. Tidak sembarangan orang yang bisa masuk kesana, bahkan Emiliano sekalipun.
Semua penghuni di istana Zibrano mengetahui ruangan pribadi itu, tetapi mereka tidak pernah diizinkan untuk memasukinya. Pernah pada suatu hari, asisten di istana meminta izin untuk membersihkan ruangan. Tetapi Anrez tetap bersikeras untuk menolak, ia memilih untuk membersihkan ruangan itu sendirian.
Beberapa dari foto yang tercetak disana adalah hasil dari potretan nya sendiri. Saat ia melihat sosok gadis itu dimana pun, ia selalu berusaha untuk memotret dengan cara diam-diam. Bahkan saat Azallea tengah bermain gitar pada waktu di Scarlet Ghost kemarin, diam-diam ia memotret gadis itu terlebih dahulu sebelum menghampirinya.
"Kapan cinta ini akan jadi nyata, Queen" lirihnya. Pandangannya belum teralihkan dari beberapa foto tadi, ia masih berdiri tegap dengan wajah datarnya.
Hal itu bukan hal wajar lagi bukan? Perasaan yang dipendam Anrez selama bertahun-tahun, seolah lebih menyakitkan dari trauma yang ia alami. Padahal tidak ada salahnya kalau ia mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya. Tapi kemungkinan Anrez butuh waktu yang lebih tepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
3A PROBLEM'S [TERBIT]
Teen FictionKetika Jiwa dan Raga Yang Hampir Mati, Dipaksa Untuk Kembali Hidup. Kisah seorang gadis yang terkenal dengan paras wajahnya yang cantik, serta mempunyai bola mata yang sangat amat indah bagaikan bulan dikelilingi oleh kerlipan ribuan bintang. Hidupn...