Saran yang salah

330 37 12
                                    

Baru membuka 3 kancing baju, Delynn memeluk Lily se-erat mungkin.

Lily mencoba melepaskannya, namun Delynn tetap saja tidak mau melepaskan hingga keduanya terjatuh.

"Bruukk"

"Lepasin!" seru Lily

"Gamauu!!! aku mau Lily kaya dulu lagi!"

Keputusan yang di buat Lily sangat bulat, ia tetap tidak akan merubah mentalnya menjadi lemah lagi. Bagaimana jika mental Lily lemah, kalau itu terjadi maka Lily tidak akan bisa melindungi Delynn.

Lily mencoba berdiri sekuat tenaga, Delynn terus memeluknya, ia menyeret Delynn ke kamar.

Menjatuhkannya diantara lemari dan laci.

"Masih pagi udah bikin jengkel.." ucap Lily lalu menendang paha Delynn

"Blakk."

"Sakit Lilyy.. aku minta maaf..."

Kerah baju Delynn di tarik oleh Lily sampai berdiri, ia ingin memanggil kakaknya namun jelas Lily akan marah.

"Kenapa kamu jahat banget..." ucap Delynn

Lily seketika itu memukul wajah Delynn yang tidak bersalah.

"Jahat? ini di suruh kakak kamu ya... kenapa jadi nyalahin aku?"

Kesekian kalinya Delynn di buat menangis oleh Lily, ia memegangi pipinya yang sakit.

Lily hanya membohongi Delynn, perintah Aralie yang sebenarnya adalah memanjakan Delynn dan Aralie juga tidak lagi menyuruh Lily memukul adiknya.

"Kenapa... *sfx kakak ga mungkin nyuruh kamu begini!"

"Berani banget ya.. emang kamu mau di pukul bagian mananya?"

Lily memegang hidung Delynn yang masih sakit karena pukulan kemarin malam, ia ingin memukul hidung Delynn lagi hari ini.

"Kalo yang ini aku pukul lagi mau?"

Tentu Delynn tidak mau, ia menggelengkan kepalanya berharap tidak mendapat pukulan.

"Aku ga suka kamu Lily! kamu jahat banget, habis ini kamu keluar dari apartemen aku!!"

Itu adalah halusinasi Lily yang takut Delynn tidak menyukainya lagi, walupun Delynn tidak akan mengatakan hal itu.

Sampai kapanpun dan apapun kondisinya, Delynn akan tetap menemani Lily.

Lily merenung lalu terjatuh karena ia terus membayangkan bagaimana jika Delynn tidak menyukainya lagi.

"Kamu kenapa Lily.. *sfx kamu kok ketakutan banget..." ucap Delynn "Lily!! Lilyyyy!!" ia terus mencoba menyadarkan Lily yang mendapat halusinasi buruk

Sedangkan Aralie yang tidur merasa terganggu dengan suara adiknya, ia ingin menghampiri namun terlalu malas.

"KALIAN BERDUA JANGAN BERISIK!!!" seru Aralie

Delynn menampar pipi Lily secara keras.

"Plaakk"

Sampai membekas warna merah.

Seketika itu juga Lily tersadar dari halusinasinya. Ia mendorong Delynn dengan kasar.

"Lily... kamu kenapa barusan?" tanya Delynn "Mau sampe kapan kamu kasar ke aku Lily..." lanjutnya

"Sampe kapan? selamanya lah!" Lily berdiri disusul dengan Delynn yang juga ikut berdiri

Ia mencium bibir Delynn saat itu juga. Sampai keduanya kelelahan dan sama sama melepaskan ciuman.

Seorang yang sangat aku cintai [LILYNN] (Lily Delynn) [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang