Hampir marah

299 40 14
                                    

Setelah tidur siang, Lily masih memeluk Delynn di kasur seperti tak ingin melepaskannya.

Delynn sendiri membalas beberapa chat dari temannya termasuk Ares.

"Kamu jangan nge-chat cowok... aku ga suka." ucap Lily

Dengan panik Delynn mencoba beralasan ingin ke kamar mandi, walaupun Lily sama sekali tidak membuka matanya namun ia tetap takut jika mengetahui tentang Ares.

"Gaboleh ke kamar mandi.. aku meluk siapa dong kalo kamu ke kamar mandi."

"Sebentar doang kok... nanti aku langsung balik."

Lily tetap melarang, Delynn membatalkan niatnya karena itu hanya sebuah alasan yang tidak nyata jika dirinya ingin pergi ke kamar mandi.

Aralie telah berangkat kerja dan tentu apartemen itu kosong hanya tinggal dua orang saja.

Di kesempatan ini Lily dapat memanfaatkannya untuk memuaskan hasratnya namun ia memilih untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Daripada harus memukul Delynn, Lily lebih memilih mengajak Delynn keluar.

Beberapa hari yang lalu Lily meminta kendaraan kepada ayahnya, sang ayah berjanji untuk membelikan namun tidak tahu kapan pastinya.

"Kamu telfon Nachia coba, ajak dia keluar malem ini." suruh Lily

"Mau kemana emangnya..."

"Ke cafe apa kemana gitu.. ke mall juga gapapa, kalo dia gabisa kita pesen Grab aja."

Delynn menelfon Nachia dan baru saja di angkat Nachia malah menanyakan hal yang tidak-tidak.

'Telfon

"Halo.. kenapa Delynn? kamu habis di pukul Lily lagi ya..?" tanya Nachia

'Ditutup

Ia panik karena Lily berada di sampingnya dan telfon dengan speaker aktif.

"Kamu bilang ke dia selama ini?" tanya Lily

Gimana jawabnya.. "Mmhh..."

Lily pergi ke kamar mandi untuk membasuh mukanya lalu kembali lagi ke Delynn.

"Jadi selama ini kamu nyeritain ke orang lain ya? siapa yang nyuruh kamu?"

Ia emosi dengan Delynn karena seharusnya "Aib" seperti itu tidak perlu di ceritakan ke orang lain.

Hanya akan menimbulkan prespektif yang buruk akan hal itu dan mau bagaimana lagi jika Delynn sudah terlanjur menceritakannya.

"Iya.. tapi Nachia bisa di percaya kok.. kamu jangan marah please."

Lily menggenggam erat tangannya, ingin sekali memukul Delynn yang membuatnya emosi.

Ia mengurungkan niatnya saat itu juga dan menyuruh Delynn mandi.

Sekarang Lily akan di pandang buruk oleh Nachia karena salahnya sendiri melakukan kekerasan pada Delynn.

Dengan putus asa Lily menelfon Nachia dan menjelaskan bahwa yang memukul Delynn adalah di luar kendali pikirannya.

Nachia sendiri memutuskan untuk tidak ikut campur dalam hubungan Lily, namun dirinya akan tetap khawatir jika terjadi kekerasan.

Lama kelamaan topik beralih untuk makan malam bersama, Lily mengajak Nachia akan tetapi Nachia benar benar tidak ingin ikut campur.

"Tapi kalian harusnya berdua aja, aku sama Nala malah jadi ganggu kalo ikut.. gimana kalo aku pinjemin sepeda aja... kalian pergi berdua" ucap Nachia di dalam telfon

Seorang yang sangat aku cintai [LILYNN] (Lily Delynn) [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang