Tidak mungkin

315 49 4
                                    

Sesampainya di rumah sakit, Lily langsung menanyakan ke salah satu suster dimana tempat korban kecelakaan.

"Sa-saya anggota keluarga korban kok sus." ucap Lily

"Korban yang di larikan ke sini ada tiga anggota keluarga kak. Kalo boleh tau, kakak anggota keluarga korban yang mana." tanya suster

Lily di buat bingung dengan pertanyaan suster itu, padahal di pikiran Lily hanya ingin menemui Aralie.

"Yang perempuan suster, cepet anterin saya."

Suster itu mengantar Lily ke kamar tempat korban kecelakaan di rawat, karena bingung siapa yang di maksud oleh Lily, ia mengantarnya ke kamar mayat.

Si suster tidak ingin menanyakan lebih detail karena tidak ingin membuat Lily kecewa dengan pelayanan pihak rumah sakit.

Lily melihat di atas pintu itu terdapat tulisan "Morgue" yang berarti kamar mayat, tentu ia sangat terpukul dan sudah bergetar keras jantungnya.

Dengan gelagapan Lily mencoba memaksakan dirinya untuk masuk dan melihat mayat Aralie yang sudah meninggal.

Suster membukakan kain yang di gunakan untuk menutup korban jiwa atas kecelakaan tersebut.

"Shasa!" seru Lily

Lily tiba tiba menangis histeris dan menjatuhkan diri di pinggir brankar Shasa, ia terus mengatakan bahwa ini semua tidak mungkin.

Suster yang mengantar Lily langsung menenangkannya. Karena tidak pernah mendapat kejadian seperti ini, ia pun panik tidak tahu apa yang harus dilakukan.

"NGGAK! GA MUNGKIN SHASA!! *sfx SHASA BELUM MENINGGAL!"

Lily mulai stres dan melukai diri sendiri dengan menjambak rambutnya.

Suster yang semakin panik seketika mencari pertolongan ke suster yang lain.

Lama kelamaan tangisan Lily semakin histeris, ia ingin suster untuk memastikan lagi jika Shasa belum benar benar meninggal.

Suster dan dokter mulai berdatangan tak hanya itu, bahkan anggota keluarga pasien yang lain karena tangisan yang terdengar begitu keras.

Beberapa menenangkan Lily, dan beberapa juga menyuruh pergi anggota keluarga pasien yang lain.

Lily memberontak kepada mereka semua karena tidak bisa menyelamatkan Shasa. Ada yang menjelaskan kepadanya jika ini bukan salah pihak rumah sakit, tetapi Lily sudah merasa sangat kehilangan.

"KALIAN TELAT DATENG KE TKP! HARUSNYA SHASA MASIH BISA SELAMAT KALO KALIAN GA MALES MALESAN LIHAT HP PAS LAGI KERJA!"

Tidak ada yang bisa menenangkan Lily disana, ada seorang dokter yang sudah kewalahan menenangkan Lily.

"Kita kasih obat tidur saja, ini sudah terlalu parah." ucap dokter itu kepada suster dan dokter lainnya

Mereka akan memberi Lily air minum yang akan di campur obat tidur, pihak rumah sakit sepakat untuk melakukan itu karena keterpaksaan.

Salah satu suster di tugaskan untuk melakukan hal tersebut dan langsung tanpa basa basi keluar dari kamar mayat.

Situasi di luar juga sangat ramai karena semua orang penasaran apa yang terjadi, dan teriakan Lily yang terus menyalahkan pihak rumah sakit.

Orang orang semakin risau karena anggota keluarga mereka di rawat disini.

Salah satu dokter keluar dengan niat akan meluruskan semua ini.

"Semuanya harap tenang, ini hanya ke salah pahaman. Semoga kalian semua mengerti dengan situasi ini, terima kasih."

Karena hanya seorang dokter, bukan ahli hukum maupun orator, ia hanya mengatakan kata kurang jelas asalkan tampak profesional.

Seorang yang sangat aku cintai [LILYNN] (Lily Delynn) [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang