Bounty Hunter

197 36 1
                                    

Dari hari ke hari Delynn masih menunggu Aralie sadar, tangisan dan penyesalan sudah menghantui pikirannya, ia ingin Aralie segera sadar agar rasa bersalahnya sedikit berkurang.

Lama lama mereka bosan dengan ruang tunggu ICU yang hampa ini, terlebih lagi keberadaan sang kakak yang seharusnya membuat mereka lebih harmonis.

"Kalo kamu sedih terus, nanti malah membahayakan bayi yang ada di kandunganmu." ucap Lily

"Iya aku tau, tapi aku juga takut kakak gamau bangun."

Delynn tidur di bahu Lily karena bagian itu adalah tempat ternyaman menurutnya.

Sedangkan Lily masih mencari editor dengan hasil karya terbaik mereka, tetapi walaupun begitu Lily masih ragu untuk melepas satu hasil karya terkeren menurutnya yang ia lihat kemarin.

"Kamu lihat hp terus apa ga bosen." saut Delynn

Lily langsung paham atau istilahnya adalah peka, ia menaruh handphone kemudian memeluk Delynn dengan lembut.

Mereka berdua sering kali berdoa di Gereja dan dimana saja akan terus mendoakan Aralie supaya cepat sadar.

Di tempat yang sama ada Oline yang hendak Video Call dengan Erine, ia berharap bisa melepas rindu dengan cara ini.

~

Video Call mereka berjalan dengan normal dan obrolan tentang kondisi mereka masing masing.

Seperti biasa Erine selalu ingin menjadi pengatur, bisa dibilang juga tidak ingin menjadi yang di atur namun kerap kali mendapat kekerasan dari Oline.

"Bibir kamu kok pucet sih." tanya Oline

"Bibir kamu pucet, bibir kamu pucet. Ya makanya pulang! biar bibir aku ada yang cium. Apasi jadi ga peka banget."

Bukannya terlihat menyeramkan tetapi malah lucu dan menggemaskan, Oline melihat Erine marah adalah mood booster.

"Ini daleman kamu belum kamu pake ya?" tanya salah satu orang di dalam Video Call mereka yang tidak dikenali Oline

"Iya biarin aja, lagian juga basah.." jawab Erine

"Itu siapa?"

"Engga.. gapapa, aku emang lagi rame rame kok di kamar."

Oline merasa ada yang tidak beres, ia ingin Erine mengubah pov handphonenya kebelakang.

Tetapi Erine kekeh tidak ingin membongkar aib teman temannya.

Tiba-tiba orang yang bertanya tentang pakaian dalam Erine tadi sekarang tidur di belakang Erine dan memeluknya juga.

"Erine!? itu siapa?"

Dengan mengejutkan orang itu berkelamin perempuan lalu mengecup pipi Erine yang disaksikan langsung oleh Oline.

"Lana... jangan tiba tiba gini deh." ucap Erine

Mendengar nama asing itu Oline seketika meminta penjelasan tetapi Erine sangat meremehkan.

"Apasih, lagian cewek sama cewek normal kali ciuman gitu doang. Kamu yang lebay."

"Ternyata kamu habis masuk rumah sakit masih belum kapok ya, awas aja kalo sampe nanti kamu kabur pas aku udah nyampe Jakarta."

~

Oline mematikan handphonenya lalu mengemasi semua barang yang ia bawa kesini, tak lupa juga berpamitan kepada Lily.

"Udah mau pulang lo? ati ati ya..." ucap Lily

"Oline udah mau pulang? katanya males sekolah..." tanya Delynn

Seorang yang sangat aku cintai [LILYNN] (Lily Delynn) [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang