HALLO GAYSS!!
Jangan lupa follow dulu aku saya yah!
Jangan jadi pembaca gelap!Happy reading..
"Anjing!"umpat Gibran dengan melayangkan tatapan tajam kepada Rahsya akibat merasakan perih pada tangan nya yang disebabkan oleh Rahsya.
"Kenapa Lo terima sih?"tanya Rahsya frustasi dan tidak memperdulikan tatapan tajam dari Gibran.
"Karena gue gak tahan mendengar musuh Lo itu terus-menerus hina sama maki-maki Lo di depan gue!"balas Gibran kemudian bangkit dari duduknya untuk pergi keluar dari dalam markas dan menghampiri teman-teman nya.
"Ternyata dugaan gue bener,kalau nih anak pasti bakal ladenin tawaran Arie"gumam Rahsya dengan mengacak rambut nya frustasi sembari menatap kepergian Gibran.
"Woy Gibran! Jangan pergi dulu,gue belum selesai bicara!"teriak Rahsya kesal.
Gibran yang mendengar itu hanya menoleh sekilas.
"Bodo amat!"balasnya dengan ketus.
Rahsya yang melihat Gibran pergi dari nya langsung mengusap-usap pangkal hidung nya, pusing dengan sikap keras kepala adiknya ini.
Sedangkan Gibran terus saja berjalan dengan tidak santainya hingga membuka pintu markas secara kasar dengan cara menendang nya, teman-teman nya yang berada di luar seketika langsung menoleh kearahnya.
Brak...
Suara pintu yang ditendang dengan keras oleh Gibran.
Semua orang yang berada diluar langsung menoleh kearah suara dan mendapati Gibran yang keluar dari dalam markas dengan wajah kesalnya.
"Kenapa sih bro?"tanya Kevin beranjak dari duduknya untuk pergi menghampiri Gibran.
"Iya tuh datang-datang bikin orang kaget aja"sambung Angga.
"Berisik!"balas Gibran dengan melayangkan tatapan tajam nya kepada mereka.
Angga yang melihat itu hanya menahan rasa kesalnya apalagi melihat Rahsya yang juga keluar dari dalam dengan ekspresi wajah yang tidak kalah sama dengan Gibran.
"Kenapa sih marah-marah kayak gitu?,sampai nendang pintu segala,kalau rusak gimana?"tanya Rahsya kepada Gibran.
"Kalau rusak tinggal gue perbaiki! Gampang kan?"balas Gibran menatap Rahsya dengan sinis.
Rahsya hanya menghela nafasnya lelah menghadapi sifat Gibran yang suka tiba-tiba menjadi pemarah seperti ini.
"Bran gue ngelarang Lo balapan sama Arie tuh karena gue khawatir sama Lo,gue gak mau Lo kenapa-kenapa"ujar Rahsya kepada Gibran.
Althar, Angga dan Rey yang mendengar Gibran akan balapan bersama Arie langsung membulatkan matanya kaget, sedangkan irsyad dan Kevin hanya menghela nafas mereka.
"Apa?,Lo mau balapan sama Arie?"tanya Althar dengan ekspresi wajah yang kaget.
"Seriusan Lo?"sambung Angga tidak kalah kaget.
"Kalau menurut gue mending jangan deh Bran,dia licik takutnya nanti dia bakal lakuin sesuatu sama Lo!"ujar Rey kepada Gibran.
"Percuma"balas Rahsya kepada mereka yang mengundang tanya di benak mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gibran Alverandra
Short StoryGibran samudera Alverandra seorang anak nakal yang hobi bolak-balik masuk ruang BK akibat ulahnya sendiri. Gibran mempunyai sifat yang cuek,dingin namun sesekali suka membuat lawakan terkadang juga kekanak-kanakan. Dia adalah seorang wakil ketua gen...