14:Redmoon?.

506 77 20
                                    

Pertarungan antara Gibran dan orang yang mengikuti nya tadi sangat sengit karena belum ada yang berhasil menumbangkan satu sama lain.

Sedangkan teman-teman Galih hanya menonton pertarungan dihadapan mereka ini,karena Galih yang melarang mereka untuk ikut campur kedalam pertarungan mereka.

Yapp, orang yang mengikuti Gibran dan menyerangnya adalah Galih bersama anggota geng nya,geng Redmoon.

Mereka merupakan salah satu musuh bebuyutan Rahsya, apalagi Galih sangat terobsesi untuk mengalahkan Rahsya, seperti kali ini dia sangat-sangat terobsesi untuk mengalahkan Gibran karena Gibran adalah adik Rahsya.

Jika dia berhasil mengalahkan Gibran seorang diri berarti dirinya sudah setara atau bahkan lebih kuat dari Rahsya, itulah pikir Galih.

"CK, ternyata Lo kuat juga yah"gumam Galih dengan mengusap darah di sudut bibirnya.

"Gue emang kuat,Lo nya aja yang enggak tau"balas Gibran seraya tersenyum miring.

"Jangan tersenyum kayak gitu dulu, takutnya Lo bentar lagi mati di tangan gue"ucap Galih dengan melayangkan sebuah pukulan kepada Gibran namun sayangnya pukulan itu berhasil dihindari oleh Gibran.

"Hahaha,gue gak bakalan mati secepat itu,liat aja sekarang,gue belum bonyok sama sekali sedangkan Lo?"

"Gue cuma takut kalau Lo yang mati ditangan gue sih"lanjut Gibran dengan tertawa pelan.

"Sialan Lo!"ucapan dari Gibran barusan berhasil membuat Galih terpancing.

"Bos kalahkan dia,jangan mau kalah sama bocah!"teriak salah satu anggota geng Redmoon.

"Jangan panggil gue bocah bajingan!"sahut Gibran dengan kesal,karena tidak terima dirinya dikatain bocah.

Satu pukulan dari Gibran berhasil menumbangkan Galih dan tentu saja itu membuat Galih semakin emosi.

"Anjing!"umpat Galih ketika menerima pukulan yang sangat keras dari Gibran.

"Gimana udah nyerah belum?"tanya Gibran menghampiri Galih yang sedang tersungkur.

Galih yang mendengar pertanyaan itu dari Gibran langsung tersenyum miring.

"Awalnya gue mau seportif bertarung sama Lo,tapi kalau gue lawan Lo sendirian,gue gak bisa menang kayaknya"lirih Galih menatap Gibran dengan serius.

"Sedangkan keinginan gue adalah menumbangkan Lo!,kalau bisa gue mau kirim Lo keneraka supaya gue bisa lihat Rahsya nangis darah karena kehilangan Lo!"lanjut Galih dengan tersenyum miring.

"Itu gak akan pernah terjadi maniss"balas Gibran dengan sedikit meledek Galih.

Galih sempat terdiam dengan menatap datar kearah Gibran setelah mendengar ledekan itu,namun kemudian dirinya bangkit dan langsung mengangkat kedua tangannya.

"Semuanya,serang dia!"perintah Galih kepada anggota nya.

"Dengan senang hati,ketua!"balas anggota nya dengan serempak kemudian menyerang Gibran secara bersamaan.

"Dasar pecundang,main nya keroyokan!"ucap Gibran sembari melawan anak-anak Redmoon yang mengkroyoknya.

"Gue bakalan lakuin apapun supaya gue menang, walaupun itu licik Gibran"balas Galih dengan santai.

Gibran AlverandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang