12:siapa mereka?.

607 75 12
                                    

"H-hai Tante"sapa Ana malu-malu.

Clara masih terdiam menatap mereka berdua dengan intens membuat Ana menjadi gugup.

Tapi detik kemudian mereka dikagetkan dengan Clara yang tiba-tiba berteriak.

"Ahhh yaampun!!!"teriak Clara yang sukses membuat kedua orang dihadapan nya tersentak kaget.

"Kenapa sih mih?"bingung Gibran.

"Akhirnya!!!..akhirnya!!"

"Akhirnya putra bungsu mamih yang manja dan anti perempuan ini punya pacarrr!!!!!!!"lanjut Clara dengan heboh seraya bertepuk tangan.

Membuat Gibran malu dan hanya bisa menampilkan senyuman kikuknya kepada Ana yang menatap Clara kaget.

"Mati gue,hancur sudah nih harga diri gue dihadapan cewek songong ini"

"Kapan mau nikah nya dek?,biar mamih langsung calling-calling nih ke papih"ucap Clara secara blak-blakan membuat Ana menahan tawanya dengan Gibran yang semakin menunduk malu.

"Apaansih mih,aku masih remaja yah!,masa udah mau nikah aja,lagian dia ini teman aku bukan pacar aku!"balas Gibran dengan tegas seraya menunjuk Ana yang masih menahan tawanya.

"Yahh kirain mamih itu pacar kamu"lirih Clara kecewa.

"Aku gak bakalan mau punya pacar mih,kan mamih juga tau"balas Gibran menatap Clara dengan malas.

"Tapi masa selamanya kamu gak mau Deket sama cewek sih dek,emangnya kamu gak butuh pacar gitu?"ucap Clara heran.

"Gak!"balas Gibran dengan nada yang dingin.

Clara yang mendengar itu hanya menghela nafasnya kasar, sedangkan Ana hanya berdiam saja menyimak pembicaraan dua orang dihadapan nya ini.

"J-jadi kamu beneran gay dek?"canda Clara yang membuat Gibran dan Ana membulatkan matanya sempurna.

"Ya enggak dong mih!,gak mau Deket sama cewek bukan berarti gak normal mih"balas Gibran dengan mendengus kesal.

Clara hanya menutup mulutnya menahan tawa yang ingin keluar dari mulutnya melihat ekspresi lucu pada wajah Gibran.

"Udah ah,ngeladenin mamih mah gak bakalan selesai-selesai,mending aku mandi dulu"tutur Gibran kemudian pergi meninggalkan Clara dan Ana dengan menghentakkan kakinya keras.

"Ngambek lagi nih?"gumam Clara terkekeh pelan menatap kepergian Gibran.

"Ishhh si Gibran gimana sih!,masa gue ditinggalin sendiri gini sama ibunya,mana gue belum kenal lagi!"batin Ana kesal.

Setelah melihat anak bungsunya pergi Clara langsung mengalihkan atensinya kepada Ana.

"Ana yah?"

"Iya Tante"balas Ana menganggukkan kepalanya dengan tersenyum manis.

"Ayo Tante antar ke ruang tamu,biar kamu tungguin Gibran disana"ajak Clara yang hanya diangguki oleh Ana.

...

Disisi lain Rahsya dan semua anggota nya sedang berkumpul di markas mereka.

"Tumben Lo ikut nongkrong?,biasanya Lo sibuk ngebucin tuh sama Bu ketua"ucap Althar kepada Rahsya dengan malas.

"Cewek gue lagi sibuk main sama Lea, makanya gue gak bucin dulu kali ini"balas Rahsya dengan menyebat rokoknya.

Althar yang mendengar balasan dari Rahsya hanya ber oh ria.

"Si Gibran kemana?,tumben dia gak ikut nongkrong"ucap Reynaldi dengan heran.

"Dia pulang duluan mau belajar bareng katanya"balas Rahsya yang membuat semua yang ada di sana tersentak kaget, apalagi Kevin yang sedang menyeruput kopi nya langsung menyembur kopi di mulut ke wajah Irsyad.

Gibran AlverandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang