...
"Gue mau minta tolong sama Lo"ucap Arie dengan tersenyum miring.
"Minta tolong?"bingung Ana.
Arie hanya mengangguk mendengar ucapan Ana kemudian mulai membisikan sesuatu kepada telinga Ana.
"Enggak!,gue gak mau"tolak Ana ketika mendengar permintaan dari Arie.
"Gue mohon Na,ini demi gue balas dendam sama Rahsya,Lo mau kan bantuin gue?"ucap Arie menatap Ana dengan sendu.
Karena melihat tatapan sendu dari Arie, Ana menjadi tidak tega.Mau tidak mau dia langsung menganggukan kepalanya.
"Yaudah iya,gue setuju!"balas Ana yang membuat Arie tersenyum senang.
...
Gibran dan Rahsya yang baru pulang dari markas mereka, berjalan masuk menuju kedalam rumah dengan mengendap-endap,takut ketahuan oleh sang ayah.
"Bang gimana?"tanya Gibran yang mengikuti Rahsya dari belakang.
Rahsya hanya abai dengan pertanyaan dari Gibran dia tetep fokus untuk melihat keadaan di dalam rumah.
Dia celingak-celingukan melihat setiap sudut rumah lewat jendela, senyuman terpatri di wajahnya disaat dia tidak menemukan sosok ayahnya disana.
"Aman Gib, kayaknya papih sama mamih udah tidur"ucap Rahsya dengan membalikan badannya kepada Gibran.
Gibran mengangguk mendengar itu, kemudian dia dan Rahsya langsung masuk kedalam rumah dengan pelan hingga mereka naik keatas menuju kamarnya.
"Akhirnya,malam ini kita bebas dari interogasi sialan papih"batin Gibran senang.
...
Keesokan harinya di kediaman Alverandra, Bagas sang kepala keluarga dan istrinya Clara Alverandra sedang menunggu kedua putranya turun dari atas kamar mereka untuk melakukan sarapan pagi ini.
"Pagi mamih,papih"ucap Gibran dengan semangat menuruni anak tangga seraya menciumi pipi ayah dan ibu nya.
"Pagi juga adekk"balas sang ibu dengan senyuman hangat nya.
"Pagi juga anak nakal!"balas Bagas dengan memberikan senyuman tipisnya.
"Abang mana?"tanya Clara yang tidak melihat keberadaan putra pertama nya.
"Masih dikamar,lagi benerin dasi"balas Gibran.
Clara hanya mengangguk mendengar jawaban dari anak bungsu nya.
"Pagi papih,mamih"ucap Rahsya dengan senyuman tipisnya seraya menghampiri mereka ke meja makan.
"Pagi juga Abang"balas Clara dengan tersenyum hangat.
"Pagi juga anak nakal!"balas Bagas dengan tersenyum tipis.
Rahsya hanya tersenyum mendengar balasan dari mereka,kemudian dirinya duduk di kursi sebelah Gibran.
"Kemarin kalian pulang jam berapa?"tanya Bagas kepada mereka dengan nada yang dingin.
Gibran dan Rahsya yang sedang memakan sarapan nya langsung terhenti karena mendengar pertanyaan dari Bagas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gibran Alverandra
Short StoryGibran samudera Alverandra seorang anak nakal yang hobi bolak-balik masuk ruang BK akibat ulahnya sendiri. Gibran mempunyai sifat yang cuek,dingin namun sesekali suka membuat lawakan terkadang juga kekanak-kanakan. Dia adalah seorang wakil ketua gen...