11: belajar bareng.

568 78 7
                                    

Ketika sampai di kelasnya Gibran langsung terduduk di bangku nya dengan tangan yang menjadi tumpuan pada mejanya.

"Kira-kira gue bisa gak yah dicintai dengan tulus kayak bang Rahsya oleh Naura?"gumam Gibran dengan menatap kosong ke depan.

Melamun dengan waktu yang cukup lama akhirnya Gibran kembali tersadar dari lamunannya dan langsung mengubah ekspresi diwajahnya, yang awalnya berekspresi sedih berubah menjadi jijik.

"Dih, apaansih!,masa cowok cool kayak gue galau?"gumam nya dengan menggebrak meja.

Hal itu sukses membuat semua pandangan mata menjadi tertuju padanya.

Gibran yang tersadar bahwa orang-orang dikelas nya mulai memperhatikan nya menjadi sedikit malu dan langsung duduk kembali dengan wajah sok dingin nya itu.

"Ngapain lihat gue kayak gitu?,mau gue cokel tuh mata Lo semua?"ucap Gibran kepada orang-orang yang menatapnya aneh.

Mendengar ucapan dari Gibran teman-teman kelasnya langsung menundukkan kepalanya takut.

Gibran mendengus kesal melihat teman sekelasnya yang menatap dirinya dengan berbisik-bisik namun dia abaikan itu hingga datanglah kedua temannya menghampiri Gibran dengan heboh.

"Hai sayanggg"ucap Kevin kepada Gibran dengan gaya genitnya.

Irsyad yang mendengar ucapan Kevin langsung pura-pura muntah tidak jauh berbeda dengan Gibran yang langsung menatap jijik ke arah Kevin.

"Najis!"umpat Gibran dengan bergidik geli.

"Ahhh kitt heart bangett guehh,dikatain jijik sama babang Gibran"lirih Kevin dengan berekspresi sedih dan pura-pura menangis.

"Berobat Lo!!"sahut Gibran dan Irsyad dengan kompak, mereka berdua lelah menghadapi sikap lebay dari Kevin.

Kevin langsung menutup kedua telinganya ketika mendengar teriakan kompak dari kedua temannya.

"Kalian bertiga!!!!"teriak Naura menghampiri mereka bertiga dengan Lea yang mengikuti nya dari belakang.

"Ada apasih Nau, teriak-teriak segala"balas Irsyad heran.

"Tau tuh,pengang nih kuping gue denger suara Lo yang udah kayak toa itu!"komen Gibran dengan menatap tajam Naura.

Naura hanya abai mendengar ucapan-ucapan dari mulut mereka kemudian melemparkan buku nya ke hadapan mereka dengan tidak santai.

Brak..

Buku tersebut terlempar dan jatuh tepat di meja mereka.

"Nohh liat liat orang-orang yang belum bayar kas,kalian terpanggang jelas disana belum bayar satu peser pun!"ucap Naura dengan tegas.

"Oh terus?"balas Gibran dengan santai.

Naura yang mendengar balasan Santai dari Gibran semakin emosi dan sudah bersiap untuk menerkam bocah dihadapan nya ini.

"Ya Lo bayarlah dodol!,duit doang banyak tapi gak mampu bayar kas,malu bos!"sindir Naura dengan menampilkan senyuman meledeknya.

"Malu-malu"lanjut Lea ikut tersenyum meledek Gibran.

Gibran hanya terkekeh mendengar ejekan dari kedua teman masa kecilnya kemudian mulai mengeluarkan tiga lembar uang berwarna merah dari saku nya.

"Nih gue lunasin,sekalian sama mereka berdua"ucap Gibran memberikan tiga lembar uang tersebut kepada Naura dengan menatap Irsyad dan Kevin secara bergantian.

"Wihhh mas bro gue nih!!'senang Kevin dengan bertepuk tangan.

"Aww siapa sih yang gak suka sama Gibran, orang dia seroyal ini"lanjut Irsyad menatap Gibran dengan mata yang berbinar.

Gibran AlverandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang