⚠️ Mention of kiss ⚠️
1.700+ words°•°•°•°•°•°•°•°•
Jam beker berbunyi nyaring di kamar bernuansa putih dan ivory, ciptakan erangan dari tubuh kecil di sebelah Axelle. Lelaki dengan rambut hitam potongan two block itu sudah bangun sedari tadi, berbanding terbalik dari pagi kemarin. Melihat gadisnya yang masih terlelap Axelle curi satu ciuman di bibir Ayana, yang tidak lelaki itu sangka bahwa pemilik rambut panjang legam itu sudah terjaga. Kemudian Axelle bawa kepala Ayana untuk beristirahat di lengannya.
"Sudah bangun ternyata?" Axelle bertanya dengan suara rendah dan berat khas pagi hari, yang hanya dijawab dengan anggukan lemah Ayana tanpa membuka mata.
"Ada kelas hari ini?"
Lagi, si cantik menjawab dengan gerakan kepala. Kali ini ia menggeleng dilanjut dengan membuka mata, pamerkan iris berwarna coklat muda yang selalu berhasil perdaya lelakinya. "Tapi ada latihan di tempat kursus, aku ada jadwal ngajar anak-anak. Lucu deh mereka, Xelle."
"Sebentar lagi kita juga punya, kok." Ucap Axelle, gesekkan hidung mancungnya pada milik Ayana.
"Eum?" Ayana sungguh harus mengecek kesehatan jantungnya secepat mungkin. Tinggal bersama Axelle beberapa hari ini sungguh memacu jantungnya berdetak lebih cepat.
"Nggak usah pura-pura nggak tahu." Axelle terbahak saat melihat pipi kesayangannya bersemu, menggemaskan.
"Kamu gimana? Ada kelas?" Ayana balik bertanya.
"Ada, tapi aku mau bolos."
"Kenapa?" Kepala Ayana sontak terbangun saat mendengar jawaban Axelle. "Mentang-mentang yang punya universitas. Aku juga mau bolos." Keluh Ayana, memajukan bibirnya.
"Jangan dong," satu jari Axelle sentuh ujung hidung sang dara, "anak kita 'kan nanti dapat gen cerdas dari bundanya, jadi kamu harus lebih pintar dari aku."
Ayana respon pernyataan Axelle dengan memukul dada lelaki itu. Yang dipukul justru tertawa, gadisnya benar-benar mudah sekali digoda. "Aku ada janji temu penting dengan seseorang, nggak lama, kok. Kamu mau aku temani latihan setelah urusanku selesai?"
"Nggak perlu, jadwalku selesai sore. Kamu bakal bosan."
"Aku bisa sambil lukis kamu kaya biasanya."
"Nggak perlu, sayang. Main saja sana sama teman-temanmu."
Dipanggil 'sayang' sepagi ini oleh Ayana benar-benar menghipnotis Axelle untuk menuruti permintaan gadis itu. Maka Axelle mengangguk, mengiyakan apa yang Ayana katakan, "aku antar jemput kamu saja kalau begitu. Mau berangkat sekarang? Aku siapkan air hangat buat kamu mandi dulu."
Axelle sudah menyingkap selimut, hendak bergegas siapkan bathub berisi air hangat untuk mandi Ayana seperti biasa. Tapi baru saja Axelle membalikkan tubuhnya, masih bertumpu pada satu lengannya, tangannya yang lain sudah kembali dicekal. Ia susuri lengannya, dan temukan mata berbinar milik Ayana.
"Xelle,"
Tidak ada jawaban dari yang lebih tua, jadi Ayana utarakan yang semenjak tadi jadi pikiran, "janjiku kemarin."
Satu ujung bibir Axelle terangkat tunjukkan lesung pipinya, ia naikkan satu alis bersamaan dengan senyumnya. Kemudian lelaki itu tarik kembali selimut ketika ia lihat raut yakin dari wajah Ayana. Membawa sang dara kembali merebahkan badan dan menagih yang Ayana janjikan saat di toko bunga Raina kemarin siang.
°•°•°•°•°•°•°•°•
"Kalau sudah selesai telfon aku, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Home Called Love [02'Z ENHYPEN]
FanfictionSiapa sih yang nggak kenal "Tiga Pujangga" milik Universitas Darmawangsa? Diketuai sama cowok dingin bernama Askara Rangga yang bodoh banget urusan cinta, lebih ngerti caranya ngurus motor daripada ngurus cewek. Tapi bunga sama cokelat di pintu loke...