[end]
"If you don't love me, then lie."
"My life is full of lies, but I can't lie to my heart that I don't love you"
A story by Savannazie
Inspired by K-drama Queen of Tears
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love of Lies
🍀🍀🍀
Kim Soohyun duduk dengan cemas dibangku tunggu rumah sakit, sudah hampir 1 jam Jiwon ditangani tapi belum ada kabar apapun. Lelaki itu cemas, takut hal buruk terjadi. Dia tak habis pikir dengan Kim Jiwon yang punya pikiran begitu pendek sampai rela ingin membunuh janin itu dan menyakiti diri sendiri.
Soohyun tak menyangka, penolakannya di resto tadi berakibat begitu buruk pada jalan pikiran Jiwon. Sekarang Soohyun bingung, haruskah dia tanggung jawab? Tapi Soohyun juga masih ragu tentang janin itu. Soohyun merutuki diri sendiri, masalah ini begitu rumit sekarang.
Beberapa saat kemudian seorang dokter lelaki paruh baya muncul membuat Soohyun mendongak "Anda wali pasien atas nama Kim Jiwon? Anda suaminya?" tanya dokter itu.
Pertanyaan dokter itu membuat Soohyun terdiam sejenak, suami? Namun tanpa berpikir lagi Soohyun mengangguk "Iya, saya suaminya dok." jawab Soohyun. Dokter itu kemudian mengangguk dan mengatakan "Mari bicara diruangan saya."
Dengan langkah gugup Soohyun mengikuti dokter itu, otaknya kini menerka-nerka apa yang terjadi dan separah apa kondisi Jiwon. Setelah sampai diruangan dokter tersebut Soohyun dipersilahkan duduk dan dokter mulai menjelaskan kondisi Jiwon.
"Istri bapak mengalami pendarahan akibat menelan obat peluruh kandungan. Beruntung bisa cepat ditangani dan janin masih bisa diselamatkan. Kini kondisi ibu dan janin sudah kembali stabil." jelas dokter yang membuat Soohyun bisa bernafas lega.
Kemudian lama dokter itu terdiam seperti memilah kata yang ingin diucap selanjutnya "Maaf jika saya terdengar lancang, apa anda dan pasien dalam hubungan yang kurang baik? Menggugurkan kandungan bukanlah solusi, hal ini sangat membahayakan nyawa ibu dan janin." mendengar penjelasan dokter itu kepala Soohyun rasanya berdengung, lelaki itu tidak tau harus merespon seperti apa.
"Dalam masa kehamilan, sang ibu rentan akan stress, maka anda sebagai suami dan juga keluarga harus benar-benar menjaga kestabilan emosinya dan memberikan support padanya. Saya harap hal ini tidak terulang lagi dan semoga istri anda cepat kembali siuman." jelas dokter lagi.
Kemudian setelah itu Soohyun keluar dengan langkah gontai dan pikiran kacau, Kim Jiwon nama itu memenuhi kepalanya. Wanita itu belum menjadi istrinya tapi sudah menjungkir balikkan dunianya. Apa yang harus Soohyun lakukan sekarang, haruskah Soohyun menikahi Jiwon lalu menjadi ayah yang baik bagi anak mereka dan akhirnya hidup bahagia dengan keluarga kecilnya.
Tawa sumbang Soohyun memenuhi lorong rumah sakit, lelaki itu tergelak akan pikiran konyolnya sendiri "Hidup ini bukan dongeng fairytale yang selalu berakhir happily ever after Soohyun." ucapnya pada diri sendiri. Lagipula apa yang Soohyun harapkan, dia berbeda dan tidak mungkin menikahi seorang wanita. Dia tak akan pernah bisa memberi cinta dan hal itu akan menyiksa mereka.
