Love of Lies
🍀🍀🍀
Seoul, 3 July 2023
Teriknya matahari saat musim panas kota Seoul, Korea Selatan menyengat kulit semua orang yang berlalu lalang di jalanan. Musim panas selalu menjadi musim paling banyak di benci semua orang.
Kim Jiwon, wanita itu salah satunya. Baginya musim panas adalah siksaan, kulitnya tidak pernah bisa tahan dengan sengatan matahari. Selain itu dia harus menggunakan banyak sunscreen agar kulitnya tidak terbakar karena wanita itu bekerja di luar ruangan.
Jiwon bekerja sebagai sales kosmetik yang memaksanya harus berkeliling menjelajahi kota Seoul setiap harinya untuk menjual produknya. Ralat! Produk bosnya.
Produk skincare yang terbilang murah dan belum memiliki nama, hanya segelintir orang kecil yang tau dan penggunanya juga bisa dibilang dari kalangan bawah. Jelas, mana ada orang kaya yang mau menggunakan produk kecantikan keliling seperti ini.
Orang kaya akan lebih memilih produk di mal-mal besar dengan artis terkenal sebagai bintang iklannya, sedangkan produk kosmetiknya ini bahkan belum mampu mengendors influencer kecil.
Lupakan masalah produknya.
Saat ini Kim Jiwon menghentikan sejenak kakinya, beristirahat di bangku taman sambil meregangkan otot kakinya yang pegal. Pekerjaan yang begitu melelahkan ini sudah dijalaninya hampir 3 tahun, dengan background yang hanya tamatan sekolah menengah tanpa bisa menyelesaikan kuliah, dia bisa kerja apa selain jadi pelayan atau suruhan seperti ini.
Setelah beberapa menit beristirahat, Jiwon memilih melanjutkan perjalanannya, kini tujuannya ke perumahan Hanil-dong. Perumahan elit Seoul tempat dimana orang-orang yang punya uang unlimited tinggal nyaman dengan segala kemewahan yang dimilikinya.
Apakah target pembeli Jiwon orang kaya yang tinggal disana? Benar untuk bagian orang yang tinggal disana, tapi bukan untuk bagian orang yang kaya. Targetnya kali ini adalah beberapa pelayan di salah satu rumah mewah itu.
Jiwon baru saja mendapatkan telpon dari Bibi Jung-an, kenalan Jiwon yang merupakan seorang pelayan disana. Bibi Jung-an memberitahu Jiwon untuk datang membawa produknya karena sang tuan rumah sedang dalam perjalanan ke luar negeri, jadi hanya ada beberapa pekerja di rumah itu disana saat ini.
Dengan semangat dan penuh harap tentu Jiwon akan datang, para pekerja wanita di satu rumah disana biasanya bisa enam sampai sepuluh orang, tentu jumlah itu cukup menjanjikan jika Jiwon berhasil mempengaruhi mereka untuk membeli beberapa produknya.
Hampir lima belas menit berjalan, dan Jiwon disambut satpam yang memang menyuruhnya lansung masuk karena sudah di beritahu atas kedatangannya oleh bibi Jung-an sebelumnya. Begitu masuk Jiwon lansung terkagum dengan isi rumah itu, gaya minimalis dan elegan didominasi kaca dan marmer yang berkilauan menyegarkan mata. Jiwon bahkan bisa tebak kamar mandi rumah ini pasti lebih besar dari kediamannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love of Lies (End)
Romance[end] "If you don't love me, then lie." "My life is full of lies, but I can't lie to my heart that I don't love you" A story by Savannazie Inspired by K-drama Queen of Tears