Love of Lies
🍀🍀🍀
Kim Soohyun terduduk lemas dilantai rumah sakit yang begitu dingin. Lelaki itu menangis pilu dan terdengar begitu menyakitkan. Tangannya masih penuh dengan darah Jiwon yang kini sudah mengering, lelaki itu tak pernah menyangka hal ini akan terjadi.
Jiwon yang beberapa saat lalu masuk ruang operasi, dokter mengatakan kondisi Jiwon dan janinnya kritis akibat geger otak dan pendarahan. Soohyun tak ingin membayangkan kemungkinan buruk yang akan terjadi. Dirinya masih perpegangan pada harapan semu bahwa anak dan istrinya akan baik-baik saja.
Mereka pasti akan baik-baik saja.
Semua orang mengatakan penyesalan selalu berada diakhir, dan nampaknya itu benar. Lihatlah Soohyun sekarang, menangis dengan penuh rutukan pada diri sendiri seandainya dia tidak pergi meninggalkan Jiwon sendirian tadi, seandainya pertengkarannya dengan Jiwon tidak terjadi kemarin dan hubungannya dengan Jiwon baik-baik saja, tidak mungkin Jiwon akan berada disini dan dalam kondisi seperti ini.
Langkah kaki yang mendekat membuat Soohyun melirik sejenak dalam tangisnya, sang ibu dan ayahnya datang. Tangis Soohyun makin menjadi saat pelukan sang ibu mencoba menenangkannya.
"Jiwon, Ma. Dokter mengatakan kondisinya kritis." tubuh Soohyun masih begitu gemetar mengatakan hal itu.
Nyonya Kim kemudian membawa Soohyun untuk berdiri dan duduk dikursi tunggu "Jiwon akan baik-baik saja. Jangan khawatir." tenangnya meskipun hatinya juga tak kalah khawatir.
Dalam hidupnya, Nyonya Kim tak pernah lagi melihat anak semata wayangnya ini menangis semenjak beranjak dewasa. Tapi sekarang lihatlah, anaknya ini menangis pilu karena seorang wanita.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Nyonya Kim khawatir, Soohyun menelponnya dengan menangis histeris saat dia baru saja take off tadi.
"Seseorang melakukannya, mereka tampaknya berkelahi Ma." adu Soohyun dalam tangisannya.
"Jiwon berdarah, kakinya, kepalanya. Dia tak merespon apa-apa. Aku tak tau apa yang terjadi, aku takut Ma." Soohyun bicara dengan begitu kalut, ketakutan itu masih begitu nyata.
"Wanita itu pasti mendorong Jiwon hingga membentur meja, Ma. Seluruh kacanya bertebaran dan Jiwon disana. Jiwon disana berbaring penuh darah. Wanita sialan itu penyebab semuanya!" ucap Soohyun menggebu emosi dalam tangisnya yang kalut. Mimpi buruk itu masih menghantuinya.
"Lihat tanganku, ini darahnya Ma. Jiwon berdarah. Dia berdarah dalam pelukanku." kejadian barusan begitu merenggut kekuatan Soohyun. Jiwanya seperti juga direnggut saat melihat istrinya terkapar tak sadarkan diri diantara kaca-kaca tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love of Lies (End)
Romance[end] "If you don't love me, then lie." "My life is full of lies, but I can't lie to my heart that I don't love you" A story by Savannazie Inspired by K-drama Queen of Tears