Love of Lies
🍀🍀🍀
Soohyun dan juga Tuan Kim kini masuk ke ruangan Jiwon, disana sudah ada Nyonya Kim dan juga dokter dan perawat yang memeriksa keadaan Jiwon. Istrinya itu baru sadar kurang dari 15 menit yag lalu dan masih lemas.
Semakin langkah Soohyun mendekat ke arah ranjang, semakin degup jantungnya berdetak kencang. Rasa takut, khawatir dan cemas bercampur aduk dalam hatinya. Soohyun tak tau apa yang akan diucapkannya nanti pada Jiwon, dan bagaimana wanita itu akan menerima fakta tentang kemarin yang begitu menyakitkan hati.
"Istri anda sekarang dalam keadaan stabil, alat-alat vitalnnya semua sudah stabil. Hanya jangan dulu terlalu banyak bergerak, karena luka jahitan bekas operasi masih dalam tahap pemulihan, terutama bagian perut." ucapan dokter. menyentak lamunan Soohyun. Lelaki itu hanya mengangguk.
"Ibu Jiwon baru melakukan operasi caesar, jadi butuh waktu cukup lama untuk pemulihan. Dan kalau operasi di kepala, mungkin akan sedikit lebih cepat pulih daripada luka di perut. Tapi tetap hindari benturan baik sekecil apapun." lanjut dokter. Soohyun fokus mendengarkan dan mengucapkan terima kasih. Dokter itu kemudian berlalu keluar.
Setelah itu Nyonya Kim menepuk pelan pundak Soohyun dan berkata "Mama dan Papa akan menunggu diluar." ucap Nyonya Kim lalu menggandeng tangan suaminya untuk keluar, memberi waktu untuk mereka bicara.
Dan sekarang hanya tersisa Soohyun yang berdiri kaku, sedangkan Jiwon berbaring dengan mata terpejam. Dengan ragu, Soohyun menarik kursi mendekat ke samping ranjang Jiwon dan duduk disana. Soohyun tau Jiwon jelas sudah sadar dan mengetahui keberadaanya disini, namun wanita itu enggan membuka mata untuk menatap Soohyun.
Lelaki itu tentu tak bisa berbuat apa-apa, Soohyun juga diam dan menunduk. Sekarang sudah menunjukkan sore hari, ujung bibirnya terasa sedikit perih dan ternyata itu bekas pukulan balasan dari Jung Haein tadi, dan buku tangan Soohyun juga sedikit lebam karena dengan brutal menggebuki Haein.
"Kenapa bibirmu bisa terluka?" ucapan dari Jiwon itu menyentak Soohyun, lelaki itu mendongak dan menatap Jiwon yang berucap dengan terpejam. Nampaknya Jiwon sempat membuka mata dan melihat wajah terluka Soohyun.
Lalu tiba-tiba Jiwon benar-benar membuka mata, dan itu semakin membuat Soohyun terkejut kaku. Dia tidak tau apa yang harus dijawabnya sekarang? Kenapa Jiwon alih-alih memukul atau menangis dan membencinya tapi malah bertanya seolah peduli padanya.
"Ah... ini hanya terpeleset." jawab Soohyun asal.
Jiwon mengangguk kecil lalu mengalihkan tatapannya ke langit-langit kamar yang hampa "Dia.... bagaimana? Dimana?" tanya Jiwon yang membuat Soohyun bingung.
Lelaki itu jelas tak paham maksud Jiwon, namun seketika fokusnya tersentak saat tangan Jiwon beralih kearah perutnya sendiri. Sedikit meringis memegang disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love of Lies (End)
Romance[end] "If you don't love me, then lie." "My life is full of lies, but I can't lie to my heart that I don't love you" A story by Savannazie Inspired by K-drama Queen of Tears