[end]
"If you don't love me, then lie."
"My life is full of lies, but I can't lie to my heart that I don't love you"
A story by Savannazie
Inspired by K-drama Queen of Tears
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love of Lies
🍀🍀🍀
Pertengkaran yang terjadi barusan mengguncang Jiwon, perkataan buruk Soohyun begitu menyakiti hatinya. Lelaki itu pergi membawa amarah yang menggebu, meninggalkan Jiwon dan Nyonya Kim dalam keheningan dan dikerubungi rasa bersalah.
"Apa sejahat itu aku, Ma?" tanya Jiwon dengan nada bergetar.
Nyonya Kim menggeleng tidak setuju, dialah penyebab semua ini, bukan Jiwon. "Jangan berkata seperti itu, Nak. Mama disini yang bersalah. Mama yang membuat semuanya kacau dan mengecewakan Soohyun." jelas Nyonya Kim.
Jiwon menghapus air matanya kasar lalu menatap dalam Nyonya Kim "Mungkin lebih baik kami akhiri pernikahan ini. Hubungan ini sudah tak sehat, Ma." tukas Jiwon.
"Tidak, Jiwon. Jangan lakukan itu, Mama tak setuju. Mama mohon bertahan." pinta Nyonya Kim.
"Mama akan membujuk Soohyun, meluruskan segala masalah dan membuatnya kembali padamu. Tolong, pikirkan anak kalian." Nyonya Kim mencoba meyakinkan Jiwon yang kini telah berada dititik ingin menyerah.
"Ma, itu percuma. Pernikahan ini berlandaskan kebohongan, dan dari awal bukan ini tujuanku, tapi aku malah terjebak didalamnya. Akhiri pernikahan ini dan biarkan kami hidup masing-masing." mohon Jiwon.
"Jika yang Mama khawatirkan adalah anak ini." Jiwon mengelus lembut pada perutnya yang membesar "Maka jangan khawatir, aku akan memberikannya pada kalian. Dan aku berjanji setelah itu aku tidak akan menggangu hidup kalian lagi." tukas Jiwon.
Mendengar ucapan Jiwon membuat Nyonya Kim terkejut "Kau tidak ingin membesarkannya? Merawatnya? Menjadi ibunya?" tanyanya heran.
Jiwon mengangguk "Aku ingin, tapi aku tak bisa. Aku lebih ingin hidup damai bersama ayahku. Dari awal tujuanku melakukan semua kebohongan ini adalah demi ayahku, bukan hal lain." jelas Jiwon.
Nyonya Kim terdiam, jujur dia tak menyangka Jiwon berucap seperti itu. Dia sadar dari awal Jiwon melakukan segala hal ini karena didesak keadaan, kiranya dengan kehadiran anak itu Jiwon bisa mempunya jiwa keibuan dan bertahan sekeras apapun masalhlah rumah tangganya.
Karena bagaimanapun Nyonya Kim jelas telah mempertimbangkan situasi terburuk, tapi pilihan Jiwon membungkam keegoisannya.
"Jiwon jangan katakan hal itu. Mma mohon bertahan, jangan bicara tentang perpisahan. Mama yang akan memperbaiki semuanya." ucap Nyonya Kim.
"Lagipula ayahmu masih ditahan, kalaupun kalian berpisah sekarang kau tidak bisa lansung bersamanya." tukas Nyonya Kim. Wanita paruh baya itu berusaha meyakinkan Jiwon "Mama berjanji akan memperbaiki semuanya sebelum bayi kalian lahir. Jika hal itu tidak bisa Mama tepati, maka silahkan pergi." janji Nyonya Kim.
