Love of Lies
🍀🍀🍀
"How do you feel about my kiss?" tanya Jiwon
"Nothing." jawab Soohyun ragu. "I'm sorry. I do feel nothing." Soohyun mengamati setiap inci perubahan ekspresi Jiwon. Wanita itu nampak kecewa namun ditutupinya dengan senyuman singkat.
Wanita itu berusaha untuk tetap terlihat baik-baik saja "It's fine. Perasaan seseorang memang tak bisa dipaksa. Begitu juga dengan perasaanmu." jawab Jiwon.
Kata-kata dan raut wajah Jiwon masih terbayang jelas diotak Soohyun. Wanita itu menyembunyikan harga dirinya yang terluka karena Soohyun masih belum bisa merasakan apa-apa.
Setelah kejadian itu disofa tadi sore, Kim Soohyun menerima telpon dari ibuya memaksa lelaki itu untuk segera datang ke rumah. Dan disinilah Soohyun sekarang, duduk disofa ruang kerja ibunya.
Nyonya Kim yang dari kedatangan Soohyun tidak berhenti marah-marah bahkan Soohyun sampai muak mendengarnya. Mereka hanya berdua, ayahnya masih belum tau tentang ini.
"Jadi Mama tau semuanya dari awal latar belakang Jiwon yang sebenarnya?" tanya Soohyun tak percaya.
Nyonya Kim mengangguk "Ya, aku punya alasan kenapa merahasiakannya. Ayahmu tidak akan pernah setuju kau menikahinya jika tau siapa dia sebenarnya. Dan hal itu akan membuat Jiwon menanggung kehamilannya sendiri, apa kau tega? " jawab Nyonya Kim.
"Tapi bukan berarti aku sembarangan menerimanya. Aku juga menyelidiki tentang Jiwon, dia hanya gadis malang yang dijebak keadaan dan dipaksa melepas harga diri demi bertahan." tukas Nyonya Kim.
Soohyun hanya mampu terdiam mendegarnya, omongan ibunya benar. Posisi Jiwon juga korban, wanita itu melakukan semua ini karena tuntutan keadaan.
"Kau menyakiti istrimu sampai dia menangis terus-menerus dan ketakutan. Apa pernah terlintas diotak bodohmu itu bahwa emosimu yag diluar kontrol bisa mempengaruhi janinnya?" marah Nyonya Kim.
"Mama mohon, perbaiki emosimu demi Jiwon. Dia mengandung anakmu." pinta Nyonya Kim. "Mama tau kau kecewa dan merasa dibodohi. Tapi coba lihat dari sisi Jiwon." lanjutnya.
Soohyun menunduk, merenungi setiap kata ibunya. Ibunya benar, emosinya yang tak terkendali harus diperbaikinya. Tak seharusnya Soohyun hanya mementingkan emosi sendiri tanpa mau melihat kebenaran dari sisi Jiwon.
Bunyi pesan masuk dari ponselnya disaku membuyarkan keheningan diruangan ini. Soohyun melirik siapa pengirim pesan itu dengan malas, ponselnya dari saat perjalanan kesini tadi dibombardir oleh pesan dari nomor-nomor asing yang jelas dia tau siapa pengirimnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love of Lies (End)
Romance[end] "If you don't love me, then lie." "My life is full of lies, but I can't lie to my heart that I don't love you" A story by Savannazie Inspired by K-drama Queen of Tears