Flo menoleh sejenak saat belum benar-benar meninggalkan Pras, ada rasa tak tega jika harus meninggalkan pria itu sendirian di sana. Namun ia juga harus segera pulang untuk menemui Darren. Bagaimana pun juga, Flo ingin mempertahankan pernikahan ini. Ia harus mampu menemui sang suami, meluruskan apa yang sebenarnya terjadi, ia tak ingin terus-menerus terjebak pada duri-duri yang saat ini terus menyiksa hatinya.
Dengan menahan lara dalam dada, Flo akhirnya berjalan menyebrangi jalan. Namun saat berada di tengah jangan, ponselnya bergetar dan terlihat jelas nama Darren terpampang di layar ponsel. Pria itu meneleponnya. Bertalah, Flo mengangkat telepon itu. Namun saat baru saja menyelipkan ponsel di dekat telinga, sebuah cahaya mobil di hadapannya sudah menyorot dan menyilaukan indera penglihatan. Belum sempat menghindar, tubuhnya menghantam bagian depan mobil dengan keras.
Ponsel dalam genggaman terjatuh. Tubuhnya terasa mati rasa. Ia merasakan rasa sakit yang teramat dalam pada kepalanya saat membentur aspal. Suara-suara ricuh nan riuh terdengar bersahut-sahutan dari berbagai warga sekitar. Matanya kian kabur saat para warga sudah mengerumuninya, ia juga sempat melihat wajah panik Pras. Bahkan pria itu juga sudah menangis tersedu-sedu di hadapannya.
Tubuhnya tak mampu digerakkan. Pada saat itu, satu hal yang Flo mulai sadari dari apa yang baru saja menimpanya adalah inilah penyesalan Darren di masa depan. Hal ini yang membuat pria itu kembali ke masa lalu dan meminta maaf padanya. Saat pria itu mulai bersikap cuek dan kasar, sampai kemudian berpaling pada wanita lain. Air mata Flo tanpa sadar berlinang.
Di saat-saat seperti ini, wajah Darren di masa lalu justru terlukis di hadapannya. Wajah pria itu yang selalu ceria dan menghiburnya tatkala tengah merasa sedih. Ia ingat betul kata-kata pria itu dulu.
Saya ingin kembali ke masa lalu karena kesalahan-kesalahan yang saya lakukan di masa depan. Bagaimana pun juga saya hanya manusia biasa Flo, yang tak lekang dari yang namanya kesalahan. Saya tidak sesempurna yang kamu pikirkan. Tanpa saya sadari, saya sering kali menyakiti hatimu. Itu terjadi karena keegoisan saya sendiri karena terlalu mementingkan diri saya sendiri daripada kamu. Saya akui, itu adalah hal terbodoh yang saya lakukan selama hidup.
Setelah mengatakan hal itu, pandangan Flo mendadak kabur. Perlahan, semua suara bising di sekelilingnya sirna. Telinganya mendadak berdengung. Kemudian, pandangannya berubah gelap total. Setidaknya, itu ingatan terakhirnya.
***
Darren menyusuri koridor rumah sakit dengan langkah berat namun cepat setelah mendapat telepon dari Dini. Jantungnya berpacu, ia melihat di depan ruangan itu ada Mama, Dini, dan Pras yang tampak terduduk lesu. Pandangan ketiganya langsung tertuju pada dirinya. Semuanya menatapnya sendu, terkecuali Pras yang menatapnya tajam dengan berapi-api.
Setelahnya, ia dipanggil ke dalam ruangan dokter. Darren menarik kursi, kemudian duduk di kursi yang terasa dingin itu. Ia memainkan jari-jemarinya yang berkeringat, wajahnya masam, tetapi memaksakan diri menatap sang dokter yang berada di hadapannya.
"Anda suami dari saudari Flora Ansika Chandani?" tanya sang dokter, sembari membuka lembar-demi lembar kertas yang tengah dibacanya.
Darren mengangguk pilu. "Iya benar, Dok."
"Mengenai kondisi dari Flora, kondisinya saat ini memang cukup memperihatinkan. Flora mengalami pendarahan pada otaknya. Namun sebenarnya pendarahannya tak meluas dan bisa terserap sendiri oleh otak. Dan komanya itu karena sebab lain, yaitu karena banyak zat racun yang masuk ke otak lantaran ginjalnya rusak."
Bagai dihantam balok besar pada dada Darren. Terasa sesak dan memilukan saat mendengar penjelasan dokter atas keadaan dari sang istri. Ia menutup pintu ruangan dokter itu dengan tak bertenaga. Ia mendekati Mama Flo yang tengah duduk berdampingan dengan Dini. Wanita baya itu sama hancurnya dengan dirinya, air matanya menjadi penanda bahwa ia takut kehilangan sang putri satu-satunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Masa Depan [End]
Teen FictionFantasy, romance, time travel Bagaimana jadinya jika ada seorang lelaki yang tiba-tiba muncul dan mengaku bahwa dia adalah jodohmu dari masa depan? Flo, seorang siswi SMA biasa yang tengah dilanda kasmaran seperti remaja-remaja pada umumnya. Dia ju...