***
Ricuh riuh para mahasiswa dan mahasiswi di Universitas Gunadarma tak membuat seorang Galtero menolehkan kepalanya, ia tetap berjalan lurus ke parkiran. Sebenarnya beberapa menit yang lalu harusnya Galtero sudah pulang kerumah, tapi Gerynal menahannya karena akan pergi jalan-jalan bersama kekasihnya, Renata. Dan karena itu Gerynal meminta Galte untuk memberitahukannya pada Ellen.
Di Universitas Gunadarma sekarang tengah heboh karena kedatangan mahasiswi cantik yang tak lain dan tak bukan adalah, Alaya-anak dari pemilik Universitas yang sekarang tengah Galtero injaki ini. Gadis itu cantik, jadi siapa yang tak akan tergoda dengan kecantikan Alaya? Galtero. Hanya Galtero yang sama sekali tak tertarik dengan perempuan itu.
Saat hendak tangan kekarnya membuka pintu mobil, tiba-tiba ponselnya berdering didalam saku celananya. Cepat-cepat Galtero mengambil ponselnya untuk melihat sesiapa yang menghubunginya.
Bunda is calling...
"Galte. Gery dimana?! Bunda mau pamit ke kalian nak, malam ini Bunda mau menghadiri pesta rekan kerjanya Papa kamu. Tapi untuk sekarang Bunda sama Papa mau pergi ke toko perhiasan dulu, mau beli sesuatu untuk istri temanya Papa. Bunda titip rumah ya?" suara Ellen begitu lantang di balik layar ponselnya, wanita paruh baya itu tak memberikan jeda untuk Galtero bisa menjawab.
"Sebentar lagi Galte pulang, Bund." jawab Galtero dengan satu tangannya yang berada di dalam saku celananya.
"Hati-hati nak. Tapi jangan lupa kasih tau adikmu ya!"
"Gery-"
Tutt.
Dengan sepihak Ellen memutuskan panggilannya dengan Galtero. Ia rasa Gerynal tidak akan membalas pesannya jika sedang asik berduaan dengan kekasihnya. Galtero akan menghubungi adiknya setelah sampai dirumahnya nanti.
***
"Non Pinky? Mas Althar sama temen-temennya katanya mau ketemu Nona. Mau disuruh masuk Non?" Lili berhenti di ruang tamu kedua ketika melihat Pinky yang tengah anteng menonton televisi serial kartun Upin-Ipin. Pasalnya gadis itu tak beranjak dari duduknya karena bosan, Ellen dan Gavid pergi ke toko untuk membeli kado ulang tahun pernikahan temanya Gavid. Jadi Pinky Memilih untuk menonton TV dan menunggu kepulangan Galtero dan Gerynal.
Dengan cepat Pinky menoleh. "Serius?! Kakak Lili nggak bohong kan ada Al ganteng itu?" heboh Pinky yang langsung menaruh kucing putih ke sofa disampingnya, yang tadi sempat berada dipangkuannya.
"Bener Non! Mau saya anter? Atau Non sendiri yang temuin langsung kesana?"
Dengan cepat Pinky menjawab. "Aku! Terima kasih sudah mau mengantar, tapi Pinky akan kedepan sendiri. Terima kasih ya Kakak Lili sudah memberitahukan." ungkapnya memasang senyuman lebar diwajahnya. Tak lupa sebelum benar-benar pergi Pinky pun mematikan terlebih dahulu TV nya yang sedang menunjukan gambar iklan.
Lili menggeleng-gelengkan kepalanya pelan, ia membawa Milen kembali ke belakang rumah. Sebentar lagi Galtero akan pulang, bisa-bisa ngamuk jika Milen berada didalam rumah.
Pinky berjalan riang menuju halaman rumah. Terlebih beberapa motor sport merah telah terhenti didepan gerbang rumahnya. Pasti mereka baru datang. Sebelum membukakannya pintu gerbang, terlebih dahulu Pinky menyuraki nama Althar.
"Althar ganteng! Pinky datang nih," teriaknya yang langsung dikekehi teman-teman Althar. Setelah sampai didepan gerbang rumah, ia dibantu Pak Redo untuk membuka pintu gerbang tinggi itu mempersilahkan Althar dan beberapa temannya masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Girl
Teen FictionBagaimana jadinya jika Galtero satu atap dengan Pinky? Gadis polos yang menyebalkan, namun sialnya sangat menggemaskan. Kehidupannya menjadi berubah 290° derajat ketika bertemu dengannya. Gadis itu dengan beraninya telah menyebut Galte dengan sebuta...