22. - TRAGEDI DI PAGI HARI

244 18 1
                                    


AKUUUUU BALIKKKKK💋💋💋

MAUUUU NANGIS PAS LIAT😔😔😔😔

MAKASIII BANYAK KALIANNNN😭😭😭😭😭
BENER-BENER KAGET UDAH 4rb😭😭

[alaygapapa]

***

Sekumpulan para pria berbadan besar dan tegap tengah berdiri berjajar didepan rumah besar dan megah milik Regard Datama. Tepatnya dulu rumah itu adalah milik Leo Shankara, Ayah dari Pinky. Namun semuanya kini telah berhasil ia rebut untuk menjadi miliknya seorang bersama sang istri.

Setelah beberapa hari yang lalu ada pesta ulang tahun pernikahannya, Regard dan Salma kini akan pergi ke luar kota. Perusahaan utama yang kini sudah dicap sebagai miliknya akan bekerja sama dengan seorang pebisnis kaya raya yang terkenal dengan pencapaiannya di bidang properti.

Salma sendiri tengah sibuk memasuk-masuki beberapa baju dirinya dan baju Regard. Mungkin mereka akan menginap selama beberapa hari disana. "Mas. Aku udah siapin semua baju-baju kamu, sebentar lagi kita akan berangkat kan?" panggil Salma ketika dirinya sudah selesai memasukkan bajunya semua, lalu menoleh kearah sang suami yang sedang pokus menatap ponselnya.

"Hm. Sebentar lagi kita akan berangkat, kamu tunggu saja dulu." sahutnya tanpa menoleh pada Salma. Tapi meskipun begitu Salma tetap mengangguk dan tersenyum tipis.

"Baik Mas."

Drttt drttt

"Hallo bos? Sudah siap??" tanya seseorang dari sebrang telpon Regard.

Regard menyahut." Saya sudah siap, kalo perlu kamu cepat kemari sekarang." jawabnya dengan nada sedikit memerintah.

Terdengar suara kekehan kecil, itu asisten pribadi Regard selama di kantor perusahaannya. "Istri saya juga katanya mau ikut, Bos. Kebetulan kedua anak saya juga lagi di luar kota. Mana mungkin saya tinggalkan istri saya sendirian?"

"Istrimu mau ikut?"

Mendengar hal itu Salma yang tengah duduk di sofa panjang pun menoleh dengan cepat kearah sang suami, menatap Regard penuh pertanyaan.

Regard tersenyum tipis, kemudian ia melanjutkan kembali acara telponnya bersama asistennya.

"Boleh kan Bos? Ya itung-itung buat sedikit hilangin rasa setress Bos. Kan kalo ada istri saya bisa refreshing dikit,"

"Terserah kamu. Tapi bagusnya nanti istri saya ada temannya. Intinya jangan terlalu lama buat saya menunggu, cepat kemari." Regard berucap tegas.

"Baik Boss saya tutup kalau begitu."

Tutt.

Setelah selesai acara telponnya Salma langsung mendekat dan beranjak lalu duduk disamping Regard. "Istri Damin akan ikut juga?" seru Salma terdengar riang.

Regard mengangguk lalu tersenyum kecil. "Ikut, Sal. Kamu senang kan jadi ada teman?"

"Senang lah Mas, jadi nggak bosen sendirian kalo kamu meeting."

Regard kembali tersenyum dan mengangguk. Jika istrinya senang, ia akan jauh lebih pokus dan semangat selama meeting dan banyaknya lagi pekerjaan. Pasalnya kerja sama itu sangat-sangat Regard tunggu, dengan pengusaha kaya raya. Jangan sampai bisa tertunda lagi setelah dimana kemarin memutuskan untuk bekerja sama dengan pihak lain.

My Little Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang