MAAPIINN LAMAAA, GATAU LAGI GA SEMANGAT AJAA🙏🏻😔***
"Non Pinky, ada temennya mas Althar. Katanya mau ketemu Non." seru Lili memanggil Pinky yang tengah asik mengobrol ringan bersama Ellen dihalaman belakang rumah.
Seketika kedua perempuan yang sedang duduk di kursi kayu panjang dekat pohon itu menoleh ke arah sumber suara. "Siapa Althar, Li?" tanya Ellen yang kini membuka suara, sebelumnya ia tidak mengenal nama itu.
"Itu teman baruku Bulen. Namanya Althar, ganteng lho seperti Terong," Pinky heboh.
"Gimana Nona? Mau saya suruh pulang?"
Dengan cepat Pinky menggeleng. "Eh sebentar Kakak Lili. Bulen aku mau keluar sebentar ya, Pinky titip Milen dan Tecil ya.." pamit Pinky yang kemudian beranjak dari duduknya dan berjalan mendekat kearah Lili.
Ellen mengangguk lalu menggeleng-gelengkan pelan kepalanya saat melihat tingkah lucu Pinky. Ia melihat Pinky mulai menghilang dari pandangannya bersama Lili, karena merasa penasaran, Ellen pun mulai meninggalkan halaman belakang rumah dan membawa Tecil serta membiarkan Milen yang tengah asik menyusui anaknya.
Pinky diantar Lili sampai gerbang depan rumah, disana hanya ada Alen dan Rengga yang memakai seragam sekolahnya sembari duduk diatas jok motornya masing-masing.
"Hallo Alen! Rengga!" sapa gadis itu mulai tersenyum hangat kepada Alen dan Rengga saat pintu gerbang mulai di bukakan lebar oleh Pak Redo.
"Hallo Cantik!" balas Rengga.
Sedangkan Alen mulai turun dari jok motornya, lelaki itu berjalan santai menuju Pinky.
"Gue kesini mau tanyain lo lomba kucing. Lo mau ikut nggak dirumah gue?" tanya Alen yang kini tengah berdiri tepat didepan Pinky, diikuti Rengga yang ikut turun dari motornya dan berlari kecil menghampiri Alen.
Lili disampingnya mengerutkan keningnya bingung, lomba kucing apa pikirnya? "Nona Pinky mau ikutan lomba?" tanya Lili sedikit berbisik pada Pinky, Alen dan Rengga yang melihat itu hanya terkekeh kecil melihat reaksi Lili yang sepertinya ikut penasaran.
"Lomba Milen. Khusus perlombaan kucing, Kakak Lili." Pinky ikut menjawab dan berbisik kecil
Perempuan yang berkuncir kuda itu mengangguk paham. Tak lama suara Ellen mengalihkan perhatian mereka semua pada wanita paruh baya yang memakai setelan kantor itu.
"Pinky. Tidak menyuruh kedua temanmu itu untuk masuk kedalam aja nak?" suara lembut Ellen membuat Pinky tersenyum kecil, menghampiri wanita paruh baya itu dengan riang.
"Tidak papa Bulen. Mereka hanya menanyakan aku ikut lomba kucing atau tidak, lagipula sepertinya sebentar lagi mereka akan balik ke sekolahnya.
"Lomba kucing? Emangnya ada?"
Pinky mengangguk semangat. "Kalau aku ajak Milen bolehkah Bulen?" ujarnya penuh harap. Alen dan Rengga berbisik sesuatu tentang kedekatan Pinky dan wanita paruh baya itu, pasti itu bundanya, pikir Rengga begitu.
"Boleh lah sayang. Emangnya mau lomba dimana?"
"Dirumah saya Tante! Sebenarnya adik saya sih yang mau adain lomba kucing, tapi kebetulan Pinky juga punya kucing, jadi saya ajak aja siapa tau mau. Dan ternyata Pinky mau. Tapi diizinin nggak Tan?"
Kedua sudut ujung bibir Ellen terangkat keatas mengukir senyuman manisnya. "Saya izinin, asalkan Lili sama saya juga ikut." jawabnya mengelus pelan surai rambut Pinky.
Mendengar itu Pinky menatap Ellen penuh riang. "Wah.... terima kasih Bulenku sayang!"
"Sama-sama."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Girl
أدب المراهقينBagaimana jadinya jika Galtero satu atap dengan Pinky? Gadis polos yang menyebalkan, namun sialnya sangat menggemaskan. Kehidupannya menjadi berubah 290° derajat ketika bertemu dengannya. Gadis itu dengan beraninya telah menyebut Galte dengan sebuta...