RAMEIN KOLOM KOMENTARNYA DONG BIAR LILI SEMANGAT TERUS NULISNYAA🥲
....Hampir satu jam Heeseung dan Sunghoon di makam anak mereka dan kini jam sudah menu jukan pukul setengah tiga pagi. Tetapi keduanya sama sekali belum ada yang berminat untuk kembali ke asrama, alasannya karena besok mereka tidak memiliki jadwal apapun.
"Hyung, udara semakin dingin, ayo kembali" ujar Sunghoon. Dia hanya mengkhawatirkan kondisi kesehatan Heeseung yang memang belum pulih total.
Namun hanya gelengan yang Sunghoon terima. Pria yang lebih tua masih fokus pada kegiatannya mengusap-usap nisan kecil di depannya.
"Kondisimu belum sehat total hyung, dan udara sedingin ini tidak baik untuk kesehatanmu" sambung Sunghoon lagi.
"Kembalilah" ujar Heeseung tanpa menatap Sunghoon.
"Aku mengkhawatirkan dirimu, bukan diriku"
Tidak ada lagi yang bersuara. Keduanya kembali sama-sama terdiam. Namun di tengah keterdiamannya tanpa sengaja Heeseung melihat tangan kanan Sunghoon yang memang berada di atas gundukan makam anak mereka.
Perlahan, seakan tanpa sadar tangan Heeseung bergerak meraih tangan Sunghoon kemudian mengamatinya, mengusapnya dengan lembut tepatnya pada bagian telunjuk dan jadi tengah. Heeseung tau itu pasti bekas luka akibat pintu yang ia tutup secara kasar beberapa jam yang lalu. Kuku Jari Sunghoon membiru sedangkan pada sisi-sisinya tertinggal bercak darah.
"Maaf" gumam Heeseung.
"Tidak papa, ini tidak sakit" balas Sunghoon dengan senyum kecilnya. Matanya terus fokus mengamati Heeseung yang masih menatap sendu ke arah jari-jarinya yang terluka.
Sunghoon tidak tau, dia terkadang bingung dengan bagaimana sudut pandangnya kepada Heeseung.
Lee Heeseung itu pria yang sangat tampan, dia sangat berkharisma dan maskulin, memiliki tubuh tinggi semampai juga postur tubuh tegap yang tentu di inginkan oleh semua pria di luar sana. Tak heran jika para gadis cinta tergila-gila pada pesona Heeseung.
Hanya saja entah mengapa di mata Sunghoon, ada kalanya Heeseung terlihat cantik dan manis di saat yang bersamaan. Apalagi jika rambutnya sedikit memanjang dan sedang tidak memakai make up. Bahkan Sunghoon juga sering menemukan foto hasil bidikan penggemar maupun wartawan yang menurut Sunghoon lagi-lagi terlihat cantik. Tidak tau itu hanya dari sudut landang Sunghoon saja atau orang lain juga merasakan hal itu.
Apa karena Sunghoon mengetahui jati diri Heeseung yang sesungguhnya makanya dia bisa menemukan pandangan seperti itu ?
Heeseung pria, tapi juga seorang wanita. Jika Lee Heeseung memutuskan untuk mengambil satu-satunya harapan yang dia punya. Maka dia akan 100% menjadi wanita seutuhnya.
"Kuku-mu yang cantik jadi jelek" tambah Heeseung. Tangannya masih aktif mengusap-usap lembut jari-jari Sunghoon.
Sunghoon akui, dia memang memiliki kuku tangan yang cantik seperti wanita. Di grupnya hanya dia yang memiliki bentuk kuku seperti ini, tapi bukan berarti itu menjadi alasan untuk dia di anggap seperti submissive. Dia memiliki kuku seperti karen memang keturunan, ibu dan adiknya juga memiliki kuku yang sama sepertinya.
"Tidak papa, ini akan sembuh dengan cepat" balas Sunghoon lagi. Kini ia bergerak untuk membawa Heeseung berdiri "nah, sekarang ayo kita pulang. Anak ayah ibu pasti juga tidak mau kalau nanti ibunya jadi sakit karena menemaninya terlalu lama di sini. Kalau ibu sakit nanti ibu tidak bisa main lagi dan membawa susu"
Saat Sunghoon baru melangkah sembari menuntun Heeseung, yang di tuntun lantas menahan pergerakan Sunghoon.
"Kau kembali saja, aku sedang tidak mau ke asrama" ujar Heeseung
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL (HoonSeung) END
FanfictionKALI INI BUKAN EDISI SUNGHOON CANTEK ! PERINGATAN ! JIKA MERASA TIDAK NYAMAN, READER HARAP SEGERA MELIPIR DARI LAPAK INI. KARENA BOOK KALI INI BAKAL ANTIMAINTREAM DARI BOOK LILI YG LAIN.