GILIRAN DI KASIH SYARAT AJA BARU PADA NGE-VOTE😏
.
.
.
.
.
.
..."Anak ayah... ayah sangat mencintaimu"
Heeseung menangis, air matanya benar-benar jatuh mendengar penuturan Sunghoon yang meremat relung hatinya. Di lihatnya pria itu masih setia mengusapi perut datarnya bahkan sesekali menciumnya.
Sunghoon sangat mencintai anaknya, begitu juga sebaliknya. Gadis kecil itu juga sangat mencintai ayahnya. Heeseung bisa melihat binar bahagia di mata bulat yang mirip dengan-nya saat gadis kecil itu menyebut kata ayah
"Ssshh"
Heeseung mendesis saat di rasa dada-nya mulai nyeri. Seharian dia memang belum melakukan pumping jadi tidak heran jika dia merasa penuh.
"S-Sunghoon"
Yang di panggil lantas mendongak, masih dengan mata sayu dan tangan yang konsisten di perut Heeseung.
"Heum ?"
Astaga, kenapa suara Sunghoon jadi sedalam ini. Setidaknya itulah suara hati Heeseung.
"T-tolong bantu aku" ujar Heeseung dengan pelan. Sejujurnya dia sangat malu, tapi pikirnya Sunghoon sedang mabuk jadi tidak akan masalah untuknya, toh besok pria itu tidak akan mengingat apapun.
Dan alasan lainnya adalah...
"Aku juga suka susu yang ibu berikan"
"Nanti kalau ibu kembali tolong peluk ayah ya ? Aku ingin tau bagaimanaa rasanya di peluk ayah"
Tangan Heeseung perlahan menarik Sunghoon agar posisinya lebih naik hingga pria itu kini berada tepat di depan dadanya. Sunghoon masih tidak mengerti, terlihat dari raut bingung yang di tunjukan oleh pria yang memiliki kesadaran tiga puluh persen itu.
Namun begitu Heeseung mengangkat kaosnya hingga dadanya terlihat, Sunghoon langsung memahami apa yang pasangannya ini maksud.
"Apa sakit ?" Tanya Sunghoon dengan lugu yang di balas anggukan oleh Heeseung.
Sunghoon menatap dada Heeseung dengan seksama, membuat Heeseung tentu saja malu bukan main. Tapi Heeseung berusaha menekaan dalam-dalam rasa itu karena bagaimanapun Sunghoon berhak melakukannya.
Lagi-lagi Sunghoon menggerakkan tangannya ke perut Heeseung "seharusnya anak ayah yang melakukannya" ujarnya dengan senyum tampan namun sayu di saat yang bersamaan "anak ayah pasti akan sangat senang jika bisa meminumnya langsung. Tubuhnya akan menggempal dan sehat karena ibunya memberikan ASI yang baik untuknya"
"Sunghoon, tolong... akh"
Heeseung memekik saat tiba-tiba Sunghoon menyentuh pinggiran dada kirinya yang penuh. Rasanya benar-benar nyeri karena ASI yang sudah menumpuk.
"Apa aku boleh memggantikannya ? Heum ?" Yanya Sunghoon dengan kekehan kecilnya "apa anak ayah tidak akan marah jika aku mengambilnya hyung ?"
"Anak ayah ibu..." ralat Heeseung "... dia- dia juga anak ibu Sunghoon. Dia tidak akan marah hanya karena kau membantu ibunya"
"Benarkah ?" Tanya Sunghoon. Kepalanya kembali mendongak untuk menatap wajah Heeseung yang juga tengah menatapnya.
Heeseung mengangguk "lakukan.... ayah"
Akh
Saat itu juga Sunghoon langsung mengulum putingnya. Pria itu memperlakukaannya dengan sangat lembut meski dalam pengaruh alkohol. Dadanya yang tadi sangat nyeri kini berangsur membaik. Pria itu meminum asi di dada kanannya tetapi tangannya dengan aktif mengusap lembut pinggiran dada kirinya, Heeseung bahkan bisa merasakan ada cairan yang menetes dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL (HoonSeung) END
FanfictionKALI INI BUKAN EDISI SUNGHOON CANTEK ! PERINGATAN ! JIKA MERASA TIDAK NYAMAN, READER HARAP SEGERA MELIPIR DARI LAPAK INI. KARENA BOOK KALI INI BAKAL ANTIMAINTREAM DARI BOOK LILI YG LAIN.