I.N.T.E.R.M.E.Z.O
JADI GAK DI BACA-PUN GAK BAKAL GANGGU CHAPTER SELANJUTNYA😁
.
.
.
.
.
.
..."Eh, Heeseung ?"
Heeseung berhenti sejenak dari kegiatannya untuk menoleh ke arah sang ibu mertua yang baru saja memasuki dapur.
"Selamat pagi ibu" sapa Heeseung
"Selamat pagi sayang, ini kenapa Heeseung pagi-pagi sudah di dapur ?"
Wajar saja ibu bertanya, karena sekarang baru jam setengah enam pagi dan Heeseung sudah berkutat di dapur dengan bahan-bahan makanan di sekitarnya.
"Aku mau belajar membuat masakan yang kemarin ibu ajarkan. Mungkin akan buruk nantinya tapi aku mau coba dulu"
Iya, Heeseung memang sedang giat-giatnya belajar memasak. Toh dia tidak memiliki kesibukan lain di rumah.
"Aah begitu rupanya, baiklah. Kalau begitu ibu akan jadi juri untuk menantu manis ibu yang satu ini" ujar ibu sembari menepuk-nepuk kepala Heeseung.
Mendengar itu Heeseung lantas tersenyum lebar. Tangannya yang sedikit kaku dan kikuk bergerak mengolah bahan-bahan yang sebelumnya dia ambil dari kulkas. Sedang ibu hanya memantau dan sesekali memberikan intruksi pada Heeseung apabila ada hal yang kurang tepat.
Hingga satu jam kemudian masakan yang di buat Heeseung berhasil terhidang di atas meja.
"Ibu sepertinya ini tidak usah di hidangkan saja" cicit Heeseung ragu-ragu
"Loh kenapa ? Kan Heeseung yang memasak"
"Itu—"
"Waaah sepertinya enak sekali"
Kalimat Heeseung terputus saat tiba-tiba ayah mertuanya serta Yeji datang ke ruang makan dengan setelan mereka masing-masing. Ayah yang akan pergi ke kantor dan Yeji yang akan ke sekolah.
"Ayah tau, ini yang masak Heeseung loh" ujar ibu seraya merangkul bahu Heeseung.
"Wah benarkah ? Kalau begiti ayah akan langsung memakannya"
Jujur saja Heeseung gugup setengah mati. Ini pertama kalinya masakannya yang masih amburadul akan di cicipi oleh orang lain. Dan hal yang membuat perasaan gugup Heeseung hilang seketika adalah saat tiba-tiba ayah mertuanya memuji penuh tulus akana hasil masakan yang ia buat. Tidak hanya ayah, tetapi Yeji dan ibu juga mengayakan hal yang sama. Mungkin ada sedikit kritik tapi Heeseung tetap saja sangat senang.
Dia merasa sangat di hargai.
"Menantu ayah memang yang terbaik" ujar ayah sembari mengacungkan kedua jempolnya
"Kakak iparku juga yang terbaik" sambung Yeji dengan kedua telapak tangan yang membingkai wajahnya sendiri dengan kepala yang sedikit ia miringkan. Tak lupa dengan senyum cantik yang juga terpasang apik di wajahnya.
Jadi mana bisa Heeseung menahan senyum lebarnya.
...
"Eonni, besok ayo temani aku menonton showcase"
Yeji berucap setelah manyeret Heeseung ke dalam kamarnya. Gadis itu baru saja pulang sekolah dan begitu mendapati Heeseeung duduk bersantai bersama ibu di ruang tengah ia langsung menyambar lengannya, tidak memperdulikan ibu yang masih ingin lanjut bercerita
Padahal Heeseung masih ingin mendengar banyak cerita tentang masa kecil hingga remaja Sunghoon yang menurutnya sangat tertata rapi.
"Showcase ?"
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL (HoonSeung) END
FanfictionKALI INI BUKAN EDISI SUNGHOON CANTEK ! PERINGATAN ! JIKA MERASA TIDAK NYAMAN, READER HARAP SEGERA MELIPIR DARI LAPAK INI. KARENA BOOK KALI INI BAKAL ANTIMAINTREAM DARI BOOK LILI YG LAIN.