ADA EPILOG-NYA GAIS😁
.
.
.
.
.
.
.
..."Hayi ikat rambutnya dulu sayang"
Heeseung ikut berlarian untuk mengejar anak perempuannya yang sejak tadi menghindarinya. Gadis berusia tujuh tahun itu baru saja selesai mandi dan memakai baju dress berwarna pink, namun saat ibunya akan mengikat rambut panjangnya anak itu langsung pergi berlarian.
"Tidak mau di ikat ibuuuu"
Astaga, Heeseung ingin berteriak saja rasanya. Lelah juga dia sejak tadi main kucing-kusingan dengan anak Park Sunghoon.
"Nanti panas kalau tidak di ikat, Hayi kan mau main di luar"
"Tetap tidak ma-"
BRUK
Teriakan Hayi terpotong saat tanpa sengaja dia menabrak seseorang yang baru saja memasuki pintu rumahnya.
"Hei, hati-hati gadis manis" ujar orang itu sembari berjongkok untuk mensejajarkan tinggi mereka.
"PAMAN SUNOOOO"
Grap
Hayi seketika memeluk erat leher Sunoo dan tentu saja di balas lembut oleh pria yang lebih tua.
Melihat anaknya sudah berhenti berlarian membuat Heeseung akhirnya menjatuhkan dirinya di sofa dengan nafas terengah-engah. Sudahlah, pawangnya juga sudah datang.
"Kenapa Hayi berlarian? Heum?"
Tanpa melepas pelukannya Hayi menjawab "ibu mau ikat rambut Hayi, Hayi tidak mau"
Mendengar jawaban Hayi, Sunoo lantas mengangkat pandangamnya untuk menatap Heeseung yang sudah menyandarkan kepalanya di bahu Sunghoon dengan kedua tangan yang ia angkat pertanda ia menyeraha untuk mengikat rambut Hayi.
Tadi Sunoo memang datang bersama Sunghoon jadi tak heran jika kini Sunghoon dan Heeseung sudah duduk bersebelahan di sofa ruang tamu.
Hap
Dengan reflek yang bagus Sunoo menangkap ikat rambut Hayi yang di lempar oleh Heeseung kepadanya. Ah, jadi dia yang harus mengikat rambut bocah manis ini
...
"Lelah?"
Sunghoon bertanya setelah Sunoo membawa Hayi pergi ke taman belakang. Istrinya itu masih netah menyandarkan kepala di pundaknya dengan kedua tangan yang memainkan tangan miliknya.
Bisa Sunghoon rasakan Heeseung mengangguk di pundaknya "rasanya aku mengejar seekor kancil setiap pagi" ujarnya yang membuat Sunghoon tertawa geli.
"Maaf aku tidak bisa membantumu setiap hari. Pasti berat sekali"
Lagi-lagi Heeseung menggeleng. Kali ini ia juga mengangkat pandangannya untuk menatap Sunghoon "tidak papa, aku sungguh senang menjalaninya" ujarnya dengan senyum yang mengembang lebar.
Heeseung berkata jujur. Terkadang dia memang merasa lelah, tapi dia juga tidak bohong kalau dia amat sangat menikmati semua yang ia lakukan bersama Hayi.
Tangan Sunghoon terangkat untuk membingkai salah satu rahang Heeseung kemudian menempelkan bibir keduanya. Mengecup, melumat, bahkan menggigit bibir istrinya dengan lembut.
Heeseung tidak menolak karena jujur saja dia juga merindukan Sungjoon yang sudah satu minggu ini tidak pulang ke rumah karena padatnya jadwal grup, jadi yang ia lakukan kini adalah mengalungkan kedua tangannya seraya membalas lumatan yang di berikan oleh suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOL (HoonSeung) END
FanfictionKALI INI BUKAN EDISI SUNGHOON CANTEK ! PERINGATAN ! JIKA MERASA TIDAK NYAMAN, READER HARAP SEGERA MELIPIR DARI LAPAK INI. KARENA BOOK KALI INI BAKAL ANTIMAINTREAM DARI BOOK LILI YG LAIN.