12

2.5K 206 29
                                    

YEEEEEYYYY
LILI SENENG DEH KALO KALIAN AKTIF GIYU JEMPOLNYA BUAT VOTE DAN KOMEN😁😁😁
.
.
.
.
.
.
...

"Jangan di lepas"

Heeseung berujar saat Sunghoon ingin melepaskan pelukan-nya. Pria itu tetap tidak membalas pelukananya, hanya Heeseung sendiri.. dan saat Sunhoon ingin melepas lengan yang melingkar di tubuhnya Heeseung dengan cepat menahannya.

"Biarkan seperti ini dulu, ku mohon" gumam Heeseung. Kepalanya kini bahkan mendusal di perpotongan leher Sunghoon.

"Maaf, maaf karena membuatmu sakit. Itu semua di luar kendaliku..." seru Heeseung, sesekali tangannya bergerak untuk mengeratkan pelukannya.

Perlu di ingat bahwa keduanya masih sama-sama terduduk di lantai "... bukan mauku untuk di sukai berpasangan dengan orang lain, bukan juga mauku untuk di cium orang lain, dan.... dan untuk kedekatanku dengan member lain, aku.... aku hanya bersikap layaknya seorang hyung kepada adik-adiknya. Hanya itu"

"Tolong, tolong lebih bersabar untuk memahami posisiku Sunghoon. Aku tidak suka seperti ini, dan aku sedang mencoba memahami diriku sendiri. Jadi tolong, tolong bantu aku"

"Hyung..."

"Jangan katakan apapun, aku takut aku tidak bisa membalas ucapanmu Sunghoon" potong Heeseung.

Keduanya akhirnya sama-sama diam, bahkan hingga bermenit-menit. Sunghoon seakan menunggu Heeseung untuk menyelesaikan isak tangisnya yang sejak tadi masih samar-samar ia  dengar.

Heeseung-pun masih mempertahankan pelukaan eratnya, matanya terpejam sedang wajahnya bersembunyi di perpotongan leher Sunghoon. Hingga tak lama ia di kejutkan dengan tubuhnya yang perlahan di peluk dengan lembut. Sunghoon membalas pelukannya. Dan hal yang membuat Heeseung semakin terkejut sekaligus meremang adalah pipinya yang merasakan sentuhan bibir Sunghoon.

Perlahan, ringan dan lembut ia rasakan. Dari pipi hingga kini merambat turun ke arah lehernya. Heeseung tidak tau apa yang harus dia rasakan, yang ia tau tubuhnya sama sekali tidak menolak. Tangan Sunghoon bergerak untuk mengangkat tubuh Heeseung dan memindahkaannya ke ranjang.

Bukan untuk di baringkan, melainkan untuk duduk di atas pangkuannya. Keduanya saling menatap tanpa melepaskan rengkuhan pada tubuh masing-masing hingga tak lama Sunghoon kembali bergerak untuk mengecupi leher putih Heeseung. Tangannya merambat ke punggung yang lebih tua untuk memberikan kenyamanan atau justru mungkin malah membuat si penerima jadi semakin meremang.

Ya, Heeseung benar-benar di buat meremang hanya karena telapak lebar Sunghoon yang bergerilnya di atas punggungnya. Di tambah kecupan-kecupan yang di bubuhkan di leher jenjangnya.

"Eungh..."

Tidak, Heeseung bahkan kini mulai merasakan bibir itu melumat dan menjilat kulit lehernya.

"S—Sunghoon...."

"Ibunya anak ayah" setidakanya itulah gumaman yang Heeseung dengar di sela kegiatan yang Sunghoon lakukan.

Sunghoon menghentikan aksinya saat merasakan rematan pada kedua bahunya, kepalanya terangkat untuk menatap wajah Heeseung yang sudah memerah dengan nafas tersenggal-senggal.

"Apa kau marah saat aku melakukan ini hyung ? Tanya Sunghoon dengan suaranya yang terdengar dalam.

Dan tanpa menunggu lama Heeseung menggelengkan kepalanya. Dia tidak keberatan, sungguh... dia merasa baik dan tanpa keterpaksaan.

Cup

"Lalu yang ini ? Apa kau marah ?" Tanya Sunghoon lagi setelah mengecup bibir tipis Heeseung. Dan lagi-lagi di balas gelengan oleh si pemilik bibir.

IDOL (HoonSeung) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang