Entah bagaimana, waktu sudah hampir jam 11 malam. Aku masih bolak-balik di tempat tidur, tidak bisa tidur karena jantungku berdetak sangat kencang. Ibarat orang yang baru saja selesai bekerja dan tidak tahu apa penyebabnya, tapi itu sangat mengganggu aku.
Apa yang terjadi pada aku? Aku sangat marah, aku mengutuk diriku sendiri!!
[Audio GARIS]
Hal ini semakin membuat orang seperti aku tidak bisa tidur karena kebisingannya. Satu-satunya hal yang ada di pikiranku adalah berbalik, mengambil ponselku, dan membuangnya ke luar jendela. Namun kenyataannya, yang bisa kulakukan hanyalah berbalik dan meraih ponselku. Siapa yang berani membeli ponsel seharga puluhan ribu?
<..........>
Siapa di sini? Aku menggosok mataku dan menatap layar. Tentu saja tidak ada jawaban. Aku harus mengklik untuk melihatnya.
Hanya titik yang dikirimkan oleh orang misterius itu.
<Siapa?>
aku bertanya lagi. Sambil menunggu orang itu merespons, aku klik untuk melihat foto profil orang tersebut.
Huruf cai Latin 'Sn' berwarna hitam dengan latar belakang putih.
Bingung.
Nama orang itu adalah Sunny atau Snow atau Snack.
<:)>
Lihat siapa yang membalas dengan emoji wajah tersenyum.
Bagaimana itu?
<Jika kamu tidak mengatakan apa pun kepadaku, aku akan memblokirnya>
Aku orang sungguhan, siapa kamu?
<Berita>
Hmm?
<Berita apa?>
Sn mengirim foto
Hah! Aku terkejut...sangat terkejut dengan foto yang kulihat di layar. Kemudian, tawa nyaring bergema di seluruh ruangan.
Seperti ini yang tersisa hanyalah Tin dan Tinaphop, sosok berwajah tidak ramah pada siapapun. Melihat foto yang dikirimkan, wajahnya tanpa ekspresi.
< Foto yang aneh. Aku hampir tidak ingat >
Aku mengetuk sampai gigiku hampir kering. Ya Tuhan, aku belum pernah melihat momen seperti ini. Sekalipun aku menceritakannya kepada jutaan orang, tak seorang pun akan mempercayaiku.
<Hm>
Itu mempertahankan popularitasnya bahkan saat mengetik.
<Apa yang kamu lakukan pada Line-ku?>
Tanyaku penasaran, tiba-tiba Dewa Agung Semesta mengirimkan pesan. Siapa yang tidak meragukan apapun?
<Tambahkan sebagai teman>
Hah?
Aku melirik ke bilah atas LINE dan berpikir.
Tambahkan teman / Blokir / Laporkan
Ada tiga opsi untuk aku tekan.
<Kenapa?>
Hanya ingin bercanda. Itu sebabnya aku mengetiknya seperti itu.
<..........>
Titik-titik tersebut selain sebagai sapaan barusan, juga merupakan bentuk rasa tidak suka dari pria tampan tersebut. Jika tidak suka, ia akan diam dengan bahasa tubuhnya. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa tulis, artinya titik. Haruskah aku memperhatikan hal itu? Aku punya hak untuk berteman dengannya atau tidak.